MENU TUTUP

Bukan Dipuji, Trump Malah Ditertawakan Dalam Forum PBB

Rabu, 26 September 2018 | 07:04:25 WIB
Bukan Dipuji, Trump Malah Ditertawakan Dalam Forum PBB

GENTAONLINE.COM-Pidato Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) mengundang gelak tawa peserta forum. Seperti dilansir Bloomberg, Rabu (26/9), Trump memulai pidatonya dengan menegaskan kembali perspektif "America First”.

Ia juga mengecam rezim Iran dan Venezuela. Trump berpidato seolah-olah sedang berkampanye di pedesaan Amerika. Ia menyampaikan pencapaian pemerintahannya dan statistik ekonomi AS. "Pemerintahan saya telah mencapai lebih dari hampir semua dalam sejarah negara AS," kata Trump, lewat pernyataan yang sejatinya mengundang tepuk tangan meriah di gedung sidang umum PBB. 

Tapi forum PBB justru menertawakannya. "Tidak mengharapkan reaksi itu. Tapi tidak apa-apa," kata Trump sambil tersenyum.

Mendekati dua tahun pemerintahannya, pidato Trump di PBB menggambarkan bagaimana Trump terus berupaya memperoleh tempatnya di panggung dunia. Namun sebagian besar para pemimpin dunia justru merasa bingung dengan isi pidato Trump. Khususnya dari delegasi Jerman dan Swedia.

Trump mengkritik sekutu AS, Jerman, karena hubungannya dengan Rusia. Dia juga bersikeras bahwa negara-negara lain harus menghormati kedaulatan AS sebelum mendesak mereka untuk menolak sosialisme. Pejabat Swedia terlihat bingung dengan pernyataan Trump tersebut.

Pidato berdurasi 34 menit itu hanya memberikan pujian kepada beberapa negara terpilih. Terutama Korea Utara (Korut). Padahal dalam pidato tahun lalu, Trump mengkritik Korut dan menyebutnya sebagai "rezim bejat". "AS akan selalu memilih kemandirian dan kerja sama atas pemerintahan global, kontrol, dan dominasi,” kata Trump.

Dia menuntut pembubaran Pengadilan Pidana Internasional. Trump pun memuji keputusannya mundur dari Dewan Hak Asasi Manusia PBB pada awal tahun ini. Menurutnya ini sebagai protes AS atas kritik terhadap perlakuan Israel terhadap Palestina. Ia juga mendukung keputusan AS untuk tidak mendukung badan global PBB untuk migrasi. "Kami tidak akan diatur oleh badan internasional yang tidak bertanggung jawab kepada warga kami sendiri," katanya. AS adalah satu dari lima negara dengan hak veto di Dewan Keamanan PBB. Ia juga menyampaikan keluhan terkait sikap sekutu AS yang hanya memperoleh bantuan AS tanpa memberikan imbalan apa pun.

"Ke depan, kami hanya akan memberikan bantuan asing kepada mereka yang menghormati kami dan yang, terus terang, teman-teman kami. Kami tidak akan tahan dengan itu, proses yang mengerikan ini, lebih lama lagi. Amerika Serikat adalah penyedia bantuan asing terbesar, tetapi hanya sedikit yang memberi kami. Itu sebabnya kami sangat memperhatikan bantuan asing," katanya.

Trump menyebut Cina menyalahgunakan praktik perdagangan. Ia juga mengeluh akan sikap negara-negara OPEC. Harga minyak terus meningkat sejak Trump menarik diri dari perjanjian nuklir Iran dan memberlakukan sanksi terhadap ekspor minyak negara itu.

Iran adalah target utama Trump dalam pidato tersebut Ia meminta kepada seluruh dunia untuk memiliki pandangan yang sama terhadap Teheran. "Para pemimpinnya menabur kekacauan, kematian dan kehancuran. Mereka tidak menghormati perbatasan tetangga mereka atau hak negara yang berdaulat," kata Trump. (*)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Gejolak di Kampar Tokoh Adat Marah, Sekda Dinilai Arogan dan Lecehkan Ninik Mamak

2

FEIS UIN Suska Riau Rayakan Milad ke-20, Dema Sukses Gelar ECOS Fest Penuh Semangat

3

Irwan Saputra Diduga Gelapkan Dana KUR BNI, Kabur ke Malaysia — Publik Desak Penegak Hukum Bergerak, Tagih Janji Presiden Prabowo

4

DPRD Siak Desak Polsek Kandis Tangkap Pimpinan Koperasi Makmur Mandiri Diduga Tipu Ratusan Juta

5

Eks Ketua DPRD Kuansing Muslim Ditahan, Minta Anggota Banggar Lain Ikut Diproses

6

Proyek Turap di Jalan Lintas Bangkinang–Pekanbaru Diduga Siluman, Masyarakat Desak Pemerintah Usut

7

Warga Gunung Mulya Desak Kejati Riau Panggil PT Adi Mulya Agrolestari yang Diduga Tak Bayar Hak Warga

8

Aksi Berdarah di Depan Kanwil BPN Riau, Massa Desak Presiden Prabowo Copot Pejabat dan Usut Mafia Tanah

9

Diduga Pungli, Pengurus DEMA Universitas dan Fakultas di UIN Suska Riau Keluhkan Pungutan Sewa Lapak Tenda Rp. 50 - 150 Ribu per Hari