MENU TUTUP

PKS Sebut Setneg Usulkan Perbaikan 158 Poin Omnibus Law

Jumat, 23 Oktober 2020 | 10:32:41 WIB
PKS Sebut Setneg Usulkan Perbaikan 158 Poin Omnibus Law Fraksi PKS menyebut Setneg mengusulkan perbaikan 158 poin dalam UU Ciptaker.

GENTAONLINE.COM - Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dari Fraksi PKS Mulyanto mengatakan Kementerian Sekretariat Negara (Setneg) mengusulkan perbaikan 158 poin dalam naskah Omnibus Law Cipta Kerja (UU Ciptaker) per tanggal 16 Oktober.

"Sebelumnya Sekretariat Negara mengusulkan perbaikan draf RUU Cipta Kerja sebanyak 158 item dalam dokumen setebal 88 halaman berdasarkan recall tanggal 16 Oktober 2020 kepada Baleg," kata Mulyanto dalam keterangan tertulisnya, Jumat (23/10).

Mulyanto menduga perbaikan dan perubahan membuat halaman naskah Omnibus Law Ciptaker kembali berubah.

Diketahui, naskah Omnibus Law Ciptaker bertambah menjadi 1.187 halaman dari yang sebelumnya 812 halaman saat diserahkan DPR pada 14 Oktober.

Politikus PKS itu menyebut hilangnya Pasal 46 UU Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi dari naskah Ciptaker yang diterima Istana itu memang berdasarkan permintaan penghapusan sesuai keputusan Panitia Kerja atau Panja sebelum Omnibus Law disahkan DPR 5 Oktober.

Namun, kata Mulyanto, Ciptaker versi 812 halaman milik DPR hanya menghapus sebagian Pasal 46.

"Ternyata dalam dokumen 12 oktober (812 halaman), hanya terhapus sebagian (ayat 5-nya saja). Pasal 46 ayat 1-4 nya masih ada," ujarnya.

Mulyanto mengatakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam Omnibus Law Ciptaker selepas disahkan ini karena pembahasan yang dilakukan terburu-buru.

"Ada redaksi yang tidak tepat, substansi yang tercecer, termasuk typo, sehingga perlu diperbaiki. Ini yang juga menjadi pertanyaan publik. Apakah bisa diterima pembentukan UU dengan cara ngebut seperti itu?" katanya.

Sebelumnya, Menteri Sekretaris Negara Pratikno tak membantah ada perbedaan jumlah halaman Omnibus Law Ciptaker yang diserahkan DPR dengan yang diperbaiki pihaknya. Menurut Pratikno, penambahan menjadi 1.187 halam merupakan hasil penyesuaian format dan pengecekan teknis tulisan.

Pratikno memastikan meski ada perbedaan halaman antara format yang disiapkan Kemensetneg dengan yang disampaikan DPR, substansi dari UU Ciptaker tak berubah.

"Tentang perbedaan jumlah halaman, kami sampaikan bahwa mengukur kesamaan dokumen dengan menggunakan indikator jumlah halaman, itu bisa misleading," ujar Pratikno, kemarin.(cnn)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Gejolak di Kampar Tokoh Adat Marah, Sekda Dinilai Arogan dan Lecehkan Ninik Mamak

2

FEIS UIN Suska Riau Rayakan Milad ke-20, Dema Sukses Gelar ECOS Fest Penuh Semangat

3

Irwan Saputra Diduga Gelapkan Dana KUR BNI, Kabur ke Malaysia — Publik Desak Penegak Hukum Bergerak, Tagih Janji Presiden Prabowo

4

DPRD Siak Desak Polsek Kandis Tangkap Pimpinan Koperasi Makmur Mandiri Diduga Tipu Ratusan Juta

5

Eks Ketua DPRD Kuansing Muslim Ditahan, Minta Anggota Banggar Lain Ikut Diproses

6

Proyek Turap di Jalan Lintas Bangkinang–Pekanbaru Diduga Siluman, Masyarakat Desak Pemerintah Usut

7

Warga Gunung Mulya Desak Kejati Riau Panggil PT Adi Mulya Agrolestari yang Diduga Tak Bayar Hak Warga

8

Aksi Berdarah di Depan Kanwil BPN Riau, Massa Desak Presiden Prabowo Copot Pejabat dan Usut Mafia Tanah

9

Diduga Pungli, Pengurus DEMA Universitas dan Fakultas di UIN Suska Riau Keluhkan Pungutan Sewa Lapak Tenda Rp. 50 - 150 Ribu per Hari