MENU TUTUP

KSAL: KRI Nanggala-402 Sudah 17 Kali Latihan Tembak Torpedo

Jumat, 07 Mei 2021 | 09:25:43 WIB
KSAL: KRI Nanggala-402 Sudah 17 Kali Latihan Tembak Torpedo

GENTAONLINE.COM - Peristiwa tenggelamnya KRI Nanggala-402 beserta 53 prajurit terbaik Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) di perairan Bali utara pada 21 April 2021, merupakan kehilangan bagi bangsa Indonesia, khususnya TNI. Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan, TNI tidak hanya kehilangan alutsista strategis, tetapi juga kehilangan 53 prajurit terbaik yang gugur dan selamanya tidak akan pernah kembali kepada keluarga mereka. 

Para prajurit tidak dapat lagi melanjutkan tugas menjaga perairan nusantara. Hadi mengatakan, pemerintah telah memberikan penghargaan atas pengabdian para prajurit tersebut dengan memberikan kenaikan pangkat satu tingkat lebih tinggi serta tanda jasa bintang Jalasena. 

"Pemerintah juga memberikan beasiswa kepada seluruh putra dan putri para prajurit tersebut sampai setingkat S-1. Seluruh hak ahli waris juga telah diberikan," katanya saat rapat kerja bersama Komisi I DPR di kompleks Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (6/5). 

Hadi menyampaikan, tenggelamnya KRI Nanggala-402 beserta 53 prajurit terbaik TNI AL merupakan insiden dan menjadi pelajaran yang sangat berharga, bahwa tugas sebagai seorang prajurit TNI mengandung risiko yang sangat tinggi. "Di samping untuk menghadapi musuh, juga harus menghadapi kondisi alam yang bukan menjadi ruang hidupnya, sebagaimana yang dialami oleh para awak kapal selam," ucap Hadi. 

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Yudo Margono memaparkan kronologis kecelakaan KRI Nanggala-402. Mulai tahap persiapan kapal akan melaksanakan latihan, saat melaksanakan penyelaman, hingga kapal kehilangan kontak, dan dinyatakan tenggelam yang dilanjutkan dengan proses pencarian.

Menurut Yugo, latihan penembakan torpedo yang dilaksanakan KRI Nanggala-402 merupakan latihan rutin dengan tujuan untuk melatih kemampuan prajurit. Latihan penembakan torpedo SUT (surface and underwater target) baik kepala perang maupun kepala latihan dengan berbagai sasaran baik kapal permukaan maupun target latihan lainnya sudah sering dan terbiasa dilakukan oleh KRI Nanggala-402. Bahkan hal itu sudah dilakukan 17 kali. 

Yudo menambahkan, KRI Nanggala-402 juga pernah menenggelamkan sasaran saat melaksanakan latihan di perairan Bali. "Dari sisi kesiapan latihan KRI Nanggala-402 masih layak untuk melaksanakan latihan karena sudah diuji gladi tugas tempur tingkat I maupun tingkat II sebagai persyaratan untuk kapal-kapal pada latihan tingkat III terpadu antarsatuan," kata Yudo. 

Dia juga menyampaikan riwayat pemeliharaan KRI Nanggala-402 kurun waktu pada 2012 sampai dengan 2021. Dia menyebut, pada 2012 dilaksanakan pemeliharaan tingkat overhaul di Korea Selatan. Selanjutnya setiap tahun dilaksanakan proses pemeliharaan tingkat menengah di komando utama.

Hingga pada 2020 dilaksanakan pemeliharaan menengah, dan docking dalam rangka latihan tahun 2021 dilaksanakan pemeliharaan tingkat menengah. 

Dalam rapat yang dipimpin oleh Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid, selain membahas tenggelamnya KRI Nanggala-402, juga menyinggung gugurnya Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Papua Mayjen Anumerta I Gusti Putu Danny dan modernisasi alutsista.(rep)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Kades Muara Uwai Diduga Selewengkan Dana Desa dan Jual Tanah Kas Desa

2

Gejolak di Kampar Tokoh Adat Marah, Sekda Dinilai Arogan dan Lecehkan Ninik Mamak

3

FEIS UIN Suska Riau Rayakan Milad ke-20, Dema Sukses Gelar ECOS Fest Penuh Semangat

4

Irwan Saputra Diduga Gelapkan Dana KUR BNI, Kabur ke Malaysia — Publik Desak Penegak Hukum Bergerak, Tagih Janji Presiden Prabowo

5

DPRD Siak Desak Polsek Kandis Tangkap Pimpinan Koperasi Makmur Mandiri Diduga Tipu Ratusan Juta

6

Eks Ketua DPRD Kuansing Muslim Ditahan, Minta Anggota Banggar Lain Ikut Diproses

7

Proyek Turap di Jalan Lintas Bangkinang–Pekanbaru Diduga Siluman, Masyarakat Desak Pemerintah Usut

8

Warga Gunung Mulya Desak Kejati Riau Panggil PT Adi Mulya Agrolestari yang Diduga Tak Bayar Hak Warga

9

Aksi Berdarah di Depan Kanwil BPN Riau, Massa Desak Presiden Prabowo Copot Pejabat dan Usut Mafia Tanah