MENU TUTUP

Jokowi Mau Gabungkan BUMN Penerbangan dan Pariwisata

Kamis, 06 Agustus 2020 | 11:01:31 WIB
Jokowi Mau Gabungkan BUMN Penerbangan dan Pariwisata

GENTAONLINE.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melihat penyebab utama dari terkontraksinya ekonomi Indonesia adalah sektor pariwisata. Oleh karena itu dia berencana melakukan transformasi dengan menggabungkan BUMN di bidang penerbangan dan pariwisata.

 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2020 terkontraksi 5,32%. Jokowi yakin pariwisata menjadi penyebab utamanya. Dia mencatat pada kuartal II-2020 wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Indonesia mencapai 482 ribu orang. Angka itu turun 81% jika dibandingkan kuartal sebelumnya dan turun 87% dibandingkan periode yang sama di 2019.

 

"Tapi menurut saya, penurunan ini justru menjadi momentum kita untuk konsolidasi, momentum kita untuk transformasi di bidang pariwisata dan juga di bidang penerbangan melalui penataan yang lebih baik mengenai rute penerbangan, penentuan hub, penentuan super hub," ujarnya saat membuka rapat terbatas, Kamis (6/8/2020).

 

"Kemudian juga kemungkinan untuk menyatukan BUMN penerbangan dan pariwisata sehingga arahnya semakin kelihatan," tambahnya. Dengan penggabungan BUMN tersebut, Jokowi yakni fondasi ekonomi di sektor pariwisata dan penerbangan bisa semakin kuat.

 

Jokowi menilai hub penerbangan saat ini di Indonesia terlalu banyak dan tidak merata sebarannya. Dia mencatat setidaknya ada 30 bandara internasional di Indonesia. "Apakah diperlukan sebanyak ini? Negara-negara lain saya kira tidak melakukan ini, coba dilihat, dan 90% lalu lintas terpusat hanya di 4 bandara. Artinya kuncinya ada di 4 bandara ini di Soekarno-Hatta di Jakarta, Ngurah Rai di Bali, Juanda di Jawa Timur, dan Kualanamu di Sumatera Utara," terangnya.

 

Pemerintah akan menentukan bandara-bandara yang berpotensi menjadi hub internasional dengan pembagian fungsi yang sesuai dengan letak geografis dan karakteristik wilayahnya. Jokowi mencatat setidaknya ada 8 bandara internasional yang berpotensi menjadi hub dan super hub.

 

"Agar terjadi sebuah lompatan di sektor pariwisata juga pengelolaan ekosistem pariwisata dan pendukungnya termasuk penerbangan betul-betul harus didesain dengan manajemen yang lebih terintegrasi, lebih terkonsolidasi dari hulu sampai hilir, ini yang tidak pernah dilakukan. Mulai dari manajemen airlines, manajemen bandaranya, manajemen pelayanan penerbangannya yang tersambung dengan manajemen destinasi, tersambung dengan manajemen hotel dan perjalanan dan bahkan sampai kepada manajemen produk-produk lokal dan industri kreatif yang kita miliki," tutupnya.(dtk)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Warga Kandis Desak Polisi Usut Dugaan Penipuan oleh Pimpinan Koperasi Makmur Mandiri

2
Galian C di Kampar

Dugaan Terima UPETI dari Pengusaha Galian C di Desa Balam Jaya.

3

Alumni Menwa Ucapkan Selamat, Syahrial Abdi Resmi Jabat Sekdaprov Riau

4

Banyak Pedagang Nakal, Wisatawan di Pekanbaru Keluhkan Harga Durian Tak Wajar

5
Galian C Ilegal di Kampar

Mengantongi Izin Operasional Tapi Tidak Memiliki Lahan. Daerah Aliran Sungai Di Jadikan lahan Tambang.

6
Wartawan Bodrex

Borok Oknum Wartawati Terbongkar: Cici Sri Imelda Diduga Dalang Hoaks, Pemerasan, dan Melakukan Pencemaran Nama Baik Oknum TNI

7
Galian C Ilegal di Kampar

APH TUTUP MATA, GALIAN C ILEGAL ADALAH BENALU YANG MENGENYANGKAN

8

Pemerintah Desa Pangkalan Baru Serahkan Piala Kades Cup IV Tahun 2025

9

Peringatan Hari Jadi Koppsa-M Berlangsung Sukses dan Penuh Kemeriahan