Ketua DPRD Riau Jadi Sasaran HOAX, Pengamat Hukum Ingatkan Pelaku Ada Sanksi Hukum
Ketua DPRD Riau, Yulisman
Pekanbaru--Viral berita HOAX Ketua DPRD Riau dari Partai Golkar Yulisman melakukan jual beli proyek yang bersumber dari pokok pikiran (pokir) dan dititipkan di sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD).
"Berita kabar palsu menyudutkan pak Yulisman dan dituduh memperjualbelikan pokir hanya akal-akalan oknum, kami sudah tau dalangnya" kata Candra warga Inhu, minggu pagi.
Menurut Candra pihaknya sangat percaya dengan Yulisman yang selama ini benar-benar memperjuangkan aspirasi Rakyat di Dapilnya.
"Pastilah ibarat pohon apabila makin tinggi maka goncangan angin akan semakin kencang, begitu juga tokoh kita Yulisman yang saat ini memiliki jabatan penting sebagai ketua DPRD Riau tentu ada juga orang yang iri dan ketal aroma politisnya" tambah Candra.
Ditempat terpisah praktisi Hukum Said Sarifuddin SH MH menilai bahwa baik pihak yang menjadi sponsor maupun yang memproduksi berita HOAX berpontensi dikenai pasal berlapis.
"Pelaku produsen berita HOAX dari akun-akun media online tanpa bukti berpotensi dijerat UU ITE, begitu juga pihak yang membiayai atau menjadi sponsor dengan motif tertentu hingga nama seseorang ternodai maka bisa sangkakan dengan pasal pencemaran nama baik" kata Said.
Diera digital pihaknya berharap agar semua pihak bijak menggunakan perangkat technology dan website-webste yang sengaja digunakan oknum menawarkan kerjasama untuk memproduksi konten-konten HOAX.
"Saya rasa Rakyat Riau sudah cerdas sudah banyak pengalaman bisa memilah mana berita benar atau berita negative, di Pekanbaru sekira tahun 2017 juga sudah pernah ditangkap pelaku HOAX Saracen oleh mabes Polri yang membuat konten hoax diviralkan secara masif, ini harus jadi catatan kita semua, ternyata produsen HOAX diera digital juga ada dalangnya" katanya.
Belakangan berita Hoax silih berganti menyerang pribadi Ketua DPRD Riau Yulisman mulai dari isu tahun 2021 jalan-jalan keluar negri dimasa pandemi dan terakhir jual beli pokir.
Redaksi menelusuri perjalanan dinas Ketua DPRD Riau ke pihak sekretariat selama masa pandemi tidak ditemukan nota dinas perjalanan Yulisman ke luar negeri.
Penelusuran juga terhadap kinerja dan pelaksanaan pokir dilapangan ternyata berjalan dengan baik, tuduhan jual beli pokir oleh Yulisman juga terbantahkan, bahwa semua proyek adalah merupakan kewenangan satker bukan kewenangan DPRD Riau.
Isu HOAX ternyata dikaitkan dengan helat politik di INHU 2024, Yulisman digadang-gadangkan maju Balon Bupati setelah hasil survey sejumlah NGO/Peneliti mengunggulkan Yulisman dari sejumlah tokoh Inhu lainnya. (rls)
