MENU TUTUP

Diduga Tidak Memiliki PBG, Pemkab Kampar Diminta Hentikan Kegiatan Perumahan Suka Karya Madani.

Ahad, 07 Juli 2024 | 18:53:50 WIB
Diduga Tidak Memiliki PBG, Pemkab Kampar Diminta Hentikan Kegiatan Perumahan Suka Karya Madani.

PEKANBARU,GENTAONLINE COM--Tarai Bangun, Pemerintah Kabupaten Kampar diminta Hentikan Kegiatan Pembangunan Perumahan Suka Karya Madani yang berlokasi di Jl. Taman Karya / Jl. Masa Karya II Dusun II Tarab Mandiri Desa Tarai Bangun Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar yang di bangun oleh Developer PT. Hasta Dasha Bangun yang diduga tidak memiliki Persetujuan Bangunan Gedung (PBG), dari pantauan Media Investigasi dilapangan tidak terlihat adanya Plang Nama PBG dilokasi kegiatan. 

Ketika nomor kontak yang ada pada papan spanduk perumahan dikonfirmasi via WhatsApp terkait bangunan perumahan apakah sudah memiliki PBG dan pelaksanaannya apakah sudah sesuai dengan spesifikasinya hingga berita ini ditulis belum memberikan jawaban. 

Sementara pihak DPMPTSP Kampar ketika dikonfirmasi via WhatsApp terkait Perumahan Suka Karya Madani apakah sudah mengurus PBG, setelah dilakukan pengecekan mereka mengatakan Belum ada.

Perizinan pendirian bangunan gedung (PBG) wajib ditaati oleh semua masyarakat yang hendak mendirikan bangunan dan gedung. Termasuk para developer atau pengembang perumahan.

Untuk membangun gedung, pihak yang membangun harus mencantumkan fungsi bangunan di dalam PBG. Adapun jenis-jenis fungsinya antara lain fungsi hunian, fungsi keagamaan, fungsi usaha, fungsi sosial dan budaya dan fungsi khusus.

Ada beberapa persyaratan dasar yang harus dipenuhi oleh developer perumahan diantaranya ;

1. Kesesuaian Kegiatan Pemenfaatan Ruang (KKPR)

2. Persetujuan Lingkungan.

3. Persetujuan Bangunan Gedung (PBG) dan Sertifikat Laik Fungsi (SLF).

Dalam perizinan berusaha, terdapat dua jenis dokumen persetujuan lingkungan yang harus dibenuhi developer properti diantaranya:

1. Upaya Pengelolaan Lingkungan – Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) yang wajib dipenuhi oleh pelaku usaha dengan luas lokasi <10.000 m2.

2. Anlisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) wajib dipenuhi oleh pelaku usaha dengan luas lokasi usaha >10.000 m2.

Berdasarkan Pasal 253 ayat (1) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2021 tentang peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang bangunan gedung, mengatur bahwa dokumen rencana teknis harus diajukan kepada pemerintah daerah kabupaten/kota atau pemerintah daerah provinsi untuk Daerah Khusus Ibukota Jakarta atau pemerintah pusat sebelum pelaksanaan konstruksi. Dokumen tersebut diperlukan untuk memperoleh persetujuan bangunan gedung sebelum proses konstruksi dimulai. (tim media Genta Online Com)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Dugaan Pengalihan 723 Hektare Lahan Warga di Kampar, Kades Disebut Terlibat

2

Diduga Bermain di Balik Layar, Dugaan Orkestrasi Politik Bupati Pelalawan

3

Kontraktor Kampar Akhirnya Terima Pembayaran, Ekonomi Bangkinang Bergairah: Ada yang Langsung Lunasi Utang, Ada yang Belanja Perabot Rumah Tangga

4

Purbaya Ungkap Modus Manipulasi Ekspor Sawit, 200 Pelaku Usaha Dipanggil

5

Angkatan IV Pengurus Kopdes Merah Putih di Kampar Ikuti Pelatihan Peningkatan Kapasitas

6

Pemprov Riau Akan Selidiki Kebijakan PT Trada Merumahkan 18 Karyawan, SF Hariyanto Minta Inspektorat Turun Periksa Tata Haira

7

KADIS KOPERASI KAMPAR DIDUGA TERLIBAT SUAP DI BAWAH MEJA PULUHAN JUTA

8

DLHK Riau Disebut Abai, Perusahaan Diduga Beroperasi Tanpa Amdal

9

Semua Berkas Diangkut, Termasuk Data Pokir DPRD Riau: KPK Fokus Proses Anggaran Proyek Era Abdul Wahid