Diduga Lalai, RS Awal Bros Sudirman Pekanbaru Dituding Sebabkan Kematian Pasien
.jpg?w=650&q=90)
Pekanbaru – Duka mendalam menyelimuti keluarga seorang pasien yang meninggal dunia usai menjalani perawatan selama empat hari di Rumah Sakit (RS) Awal Bros Sudirman Pekanbaru. Keluarga menuding pihak rumah sakit lalai dalam memberikan layanan, hingga mempercepat kematian orang tercinta mereka.
Pasien tersebut masuk ke RS pada Jumat, 25 April 2025 dalam kondisi stabil. Hari pertama pelayanan dinilai masih cukup baik. Namun menurut Fathullah, abang almarhum, sejak hari kedua hingga hari keempat, pelayanan mulai memburuk drastis.
“Hari pertama bagus. Tapi selanjutnya sangat mengecewakan. Seperti tidak ada perhatian lagi,” ujarnya dengan nada emosional.
Fathullah menyebutkan, banyak kebutuhan dasar pasien seperti makan dan buang air besar harus ditangani sendiri oleh keluarga, karena tenaga medis hanya fokus memberikan obat. Bahkan ketika pasien mulai kesulitan makan dan harus menggunakan alat bantu (sonde), kondisi justru memburuk hingga pasien muntah.
Yang lebih menyedihkan, keluhan keluarga atas kondisi pasien tidak ditanggapi serius. “Pampers penuh dan pasien kotor, kami minta tolong diganti, tapi tidak direspons. Dia dibiarkan dalam kondisi basah dan berbau,” lanjut Fathullah.
Puncak tragedi terjadi pada Senin dini hari, 28 April 2025. Sekitar pukul 05.00 WIB, almarhum mulai sesak napas karena tenggorokan dipenuhi lendir. Keluarga meminta tindakan penyedotan lendir, namun tidak segera dilakukan. Hingga pukul 08.00 WIB, pasien dinyatakan meninggal dunia.
“Kami merasa ini bukan hanya karena penyakit, tapi karena kelalaian. Kami sangat kecewa,” ujarnya pilu.
Hingga berita ini diturunkan, pihak RS Awal Bros Sudirman belum memberikan pernyataan resmi. Namun saat dikonfirmasi, pengelola rumah sakit dr. Jimmy menyampaikan bahwa pihaknya sedang mempelajari kejadian tersebut.
“Saya sedang pelajari kejadiannya seperti apa ya, Pak. Tapi kami selalu komitmen memberikan layanan terbaik untuk pasien-pasien kami,” ujar dr. Jimmy.
Keluarga kini mempertimbangkan langkah hukum untuk menuntut keadilan atas kejadian tragis ini. (Lelek)