MENU TUTUP

Ketua GRANAT Riau Minta Bripka A.S Dihukum Mati, Polda Diminta Transparan

Ahad, 21 September 2025 | 16:28:28 WIB
Ketua GRANAT Riau Minta Bripka A.S Dihukum Mati, Polda Diminta Transparan Ketua DPD Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT) Riau, Dr. Freddy Simanjuntak

PEKANBARU – Ketua DPD Gerakan Nasional Anti Narkotika (GRANAT) Riau, Dr. Freddy Simanjuntak, angkat bicara soal tertangkapnya oknum polisi Bripka A.S dalam kasus narkoba di Dumai dengan barang bukti 1 kilogram sabu. Freddy mendesak agar pelaku dijatuhi hukuman maksimal, bahkan hukuman mati, karena dinilai telah mencoreng nama baik institusi Polri.

“Pelaku wajib dihukum mati. Hal yang memberatkan, karena statusnya sebagai anggota Polri yang seharusnya memberi contoh teladan yang baik bagi masyarakat. Hukuman mati ini sekaligus memberi efek jera bagi personel kepolisian lainnya,” tegas Freddy, Minggu (21/9).

Freddy menilai kasus ini harus dijadikan momentum bagi Polda Riau untuk berbenah dan memulihkan kembali nama baik institusi. Ia menekankan, proses hukum harus dilakukan secara terbuka dan transparan agar masyarakat percaya keseriusan Polri dalam perang terhadap narkotika.

Selain menyoroti kasus Bripka A.S, GRANAT Riau juga memberikan sejumlah catatan penting:

1. Polri diminta segera melakukan tes urine massal terhadap seluruh personel di jajaran Polda Riau, secara terbuka dan transparan.

2. Gubernur Riau diminta melaksanakan tes urine bagi seluruh ASN tanpa terkecuali.

3. Kejaksaan Tinggi Riau juga diminta melakukan hal serupa terhadap seluruh jajarannya.

4. Pangdam XIX/Tuanku Tambusai dan Danrem 031/Wira Bima didesak menggelar tes urine bagi seluruh personel TNI.

5. Kepala BNN Provinsi Riau wajib menginstruksikan tes urine kepada seluruh personelnya.

Tak hanya itu, GRANAT Riau juga mendorong Pemerintah Provinsi Riau memperketat pengawasan wilayah pesisir dan menutup akses “pelabuhan tikus” yang kerap dijadikan pintu masuk narkoba dari luar negeri.

“Provinsi Riau saat ini sudah darurat narkotika. Banyak masyarakat mati sia-sia akibat peredaran gelap dan penyalahgunaan narkoba. Pemerintah tidak bisa hanya menjadikan perang melawan narkoba sebagai slogan. Harus ada langkah nyata, menyeluruh, dan berkelanjutan,” kata Freddy.

Ia menegaskan, perang terhadap narkoba harus dimulai dari aparat penyelenggara negara sebagai teladan. Setelah itu, seluruh elemen masyarakat perlu dilibatkan untuk bersama-sama memberantas narkoba.

“GRANAT Riau siap kapan pun membantu pemerintah daerah untuk mengatasi masalah narkotika di Riau,” tutup Freddy. (Lelek)

 

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Dugaan Pengalihan 723 Hektare Lahan Warga di Kampar, Kades Disebut Terlibat

2

Diduga Bermain di Balik Layar, Dugaan Orkestrasi Politik Bupati Pelalawan

3

Kontraktor Kampar Akhirnya Terima Pembayaran, Ekonomi Bangkinang Bergairah: Ada yang Langsung Lunasi Utang, Ada yang Belanja Perabot Rumah Tangga

4

Purbaya Ungkap Modus Manipulasi Ekspor Sawit, 200 Pelaku Usaha Dipanggil

5

Angkatan IV Pengurus Kopdes Merah Putih di Kampar Ikuti Pelatihan Peningkatan Kapasitas

6

Pemprov Riau Akan Selidiki Kebijakan PT Trada Merumahkan 18 Karyawan, SF Hariyanto Minta Inspektorat Turun Periksa Tata Haira

7

KADIS KOPERASI KAMPAR DIDUGA TERLIBAT SUAP DI BAWAH MEJA PULUHAN JUTA

8

DLHK Riau Disebut Abai, Perusahaan Diduga Beroperasi Tanpa Amdal

9

Semua Berkas Diangkut, Termasuk Data Pokir DPRD Riau: KPK Fokus Proses Anggaran Proyek Era Abdul Wahid