MENU TUTUP

Corona Terus Naik, Demokrat Sebut Pemerintah Kurang Dipercaya

Senin, 20 Juli 2020 | 09:27:57 WIB
Corona Terus Naik, Demokrat Sebut Pemerintah Kurang Dipercaya

GENTAONLINE.COM -- Wakil Ketua MPR dari Fraksi Demokrat Syarief Hasan menilai laju penularan virus corona (Covid-19) di Indonesia masih tergolong tinggi karena banyak masyarakat yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan. Mereka tidak patuh lantaran kepercayaan kepada pemerintah sudah menurun.

"Hal ini tentu penyebabnya adalah karena kurangnya kepercayaan masyarakat terhadap Pemerintah, sehingga Pemerintah harus mengembalikan kepercayaan tersebut dengan tegas dalam implementasi normal baru," Syarif lewat siaran pers, Minggu (19/7).

Berdasarkan data yang dihimpun worldometer.info, kasus positif virus corona di Indonesia sudah melebihi China sejak Sabtu lalu (18/7). Kasus positif corona di China 83.644, sementara di Indonesia sebanyak 84.882 kasus.

Jumlah kasus positif di Indonesia bertambah lagi menjadi 86.521 pada Minggu (19/7) seperti disampaikan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Ada 45.401 di antaranya telah sembuh dan 4.143 meninggal dunia.

Melihat jumlah kasus yang tak kunjung melandai, Syarief mengkritik pemerintah. Menurutnya, pemerintah bisa lebih optimal menekan laju penularan corona di tanah air. Tentu dengan mengembalikan kepercayaan masyarakat dan mengoptimalkan sumber daya yang ada.

"Pemerintah seharusnya mampu menekan laju penyebaran pandemi Covid-19 di Indonesia dengan berbagai sumber daya yang dikelola oleh Pemerintah. Apalagi DPR RI pun telah menyetujui Perppu Nomor 1 Tahun 2020 dan APBN-P 2020 yang di dalamnya memuat perubahan anggaran sangat besar untuk penanganan pandemi," ujarnya.

Syarief juga menyinggung data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang positivity rate di Indonesia yang tergolong tinggi. Positivity rate adalah persentase kasus positif dibanding total sampel yang diperiksa.

Positivity rate di Indonesia berada di angka 12,2 persen. Menurut WHO, positivity rate yang aman yakni di bawah 5 persen.

"Lebih baik lebih fokus dulu dalam menghambat laju penyebaran Covid-19. Sebab, kondisi ini akan berpengaruh juga terhadap ekonomi dan sektor lainnya. Fakta kini Covid-19 semakin tinggi memecahkan rekor tertinggi sementara ekonomi juga terpuruk," katanya.(cnn)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Dugaan Pengalihan 723 Hektare Lahan Warga di Kampar, Kades Disebut Terlibat

2

Diduga Bermain di Balik Layar, Dugaan Orkestrasi Politik Bupati Pelalawan

3

Kontraktor Kampar Akhirnya Terima Pembayaran, Ekonomi Bangkinang Bergairah: Ada yang Langsung Lunasi Utang, Ada yang Belanja Perabot Rumah Tangga

4

Purbaya Ungkap Modus Manipulasi Ekspor Sawit, 200 Pelaku Usaha Dipanggil

5

Angkatan IV Pengurus Kopdes Merah Putih di Kampar Ikuti Pelatihan Peningkatan Kapasitas

6

Pemprov Riau Akan Selidiki Kebijakan PT Trada Merumahkan 18 Karyawan, SF Hariyanto Minta Inspektorat Turun Periksa Tata Haira

7

KADIS KOPERASI KAMPAR DIDUGA TERLIBAT SUAP DI BAWAH MEJA PULUHAN JUTA

8

DLHK Riau Disebut Abai, Perusahaan Diduga Beroperasi Tanpa Amdal

9

Semua Berkas Diangkut, Termasuk Data Pokir DPRD Riau: KPK Fokus Proses Anggaran Proyek Era Abdul Wahid