MENU TUTUP

Harga Emas Hari Ini Turun Jadi Rp 1,023 Juta per Gram

Senin, 24 Agustus 2020 | 11:39:36 WIB
Harga Emas Hari Ini Turun Jadi Rp 1,023 Juta per Gram

GENTAONLINE.COM - Harga emas Antam dirilis Rp 1.023.000 per gram pada perdagangan Senin (24/8). Angka ini mengalami penurunan sebesar Rp 4.000, dari harga pada perdagangan akhir pekan kemarin di angka Rp 1.027.000 per gram. 

Harga emas dalam dua pekan ini memang cukup fluktuatif. Harga emas sempat reli menyentuh rekor tertingginya, Rp 1,065 juta per gram pada Jumat (7/8) lalu. Namun awal pekan lalu, harga emas Antam sempat terkoreksi cukup dalam menyusul klaim Rusia atas vaksin Covid-19.

Pada Selasa (18/8) lalu, harga emas Antam sempat melonjak tajam sampai Rp 20.000 per gram. Terus menanjak naik pada Rabu (19/8) sebesar Rp 8.000 per gram, namun rontok pada Kamis (20/8) kemarin sampai Rp 28.000 per gram. 

Seperti diketahui, sepanjang pandemi Covid-19, instrumen investasi berisiko tinggi seperti saham sempat ditinggalkan oleh investor. Mereka beralih ke emas yang dianggap memiliki fungsi lindung nilai. Emas menjadi opsi terbaik, selain investasi dengan risiko rendah lainnya seperti surat utang pemerintah. 

Harga buyback atau pembelian kembali emas Antam hari ini tercatat turun lebih dalam, yaitu Rp 6.000, menjadi Rp 919.000 per gram. Harga jual dan harga buyback yang ditampilkan dalam berita ini merupakan harga resmi di Butik Emas Logam Mulia Pulo Gadung Jakarta, dikutip dari situs resminya. 

Emas memang dikenal sebagai safe haven atau instrumen investasi paling aman. Namun perlu dipahami bahwa bila Anda berminat berinvestasi emas, niatkan untuk jangka panjang. Karena emas memiliki selisih harga jual dan buyback yang cukup tinggi. Seperti pada hari ini, ada selisih Rp 104.000 per gram antara harga jual dan harga beli kembalinya.

Sementara untuk harga jual perak juga ikut turun Rp 200, menjadi Rp 13.300 per gram. Sejak pandemi, perak sendiri ikut mengalami kenaikan permintaan dari industri. Seperti kita tahu, logam perak digunakan dalam berbagai industri manufaktur seperti pembuatan panel surya hingga alat elektronik.

Suku bunga rendah yang dikeluarkan bank sentral juga mendorong kepemilikan aset tanpa bunga.(rep)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Gejolak di Kampar Tokoh Adat Marah, Sekda Dinilai Arogan dan Lecehkan Ninik Mamak

2

FEIS UIN Suska Riau Rayakan Milad ke-20, Dema Sukses Gelar ECOS Fest Penuh Semangat

3

Irwan Saputra Diduga Gelapkan Dana KUR BNI, Kabur ke Malaysia — Publik Desak Penegak Hukum Bergerak, Tagih Janji Presiden Prabowo

4

DPRD Siak Desak Polsek Kandis Tangkap Pimpinan Koperasi Makmur Mandiri Diduga Tipu Ratusan Juta

5

Eks Ketua DPRD Kuansing Muslim Ditahan, Minta Anggota Banggar Lain Ikut Diproses

6

Proyek Turap di Jalan Lintas Bangkinang–Pekanbaru Diduga Siluman, Masyarakat Desak Pemerintah Usut

7

Warga Gunung Mulya Desak Kejati Riau Panggil PT Adi Mulya Agrolestari yang Diduga Tak Bayar Hak Warga

8

Aksi Berdarah di Depan Kanwil BPN Riau, Massa Desak Presiden Prabowo Copot Pejabat dan Usut Mafia Tanah

9

Diduga Pungli, Pengurus DEMA Universitas dan Fakultas di UIN Suska Riau Keluhkan Pungutan Sewa Lapak Tenda Rp. 50 - 150 Ribu per Hari