MENU TUTUP

Guru Besar Kedokteran Unpad: Vaksinasi Covid-19 Tidak Wajib

Sabtu, 17 Oktober 2020 | 12:03:42 WIB
Guru Besar Kedokteran Unpad: Vaksinasi Covid-19 Tidak Wajib foto internet

GENTAONLINE.COM - Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran Kusnandi Rusmil mengatakan imunisasi vaksin Covid-19 tidak berlaku wajib. “Tidak (wajib), siapa yang mau boleh, nggak juga nggak apa-apa,” katanya, Jumat, 16 Oktober 2020. Prinsipnya, kalau yang diimunisasi lebih dari 70 persen, sisanya yang lain terlindungi.

Menurut dokter spesialis anak yang 20 tahun meneliti dan menguji klinis 32 vaksin itu, imunisasi Covid-19 adalah urusan pemerintah. Pun prioritas kalangan yang menjadi target vaksinasi. Orang yang rentan dan pekerja, kata Kusnandi, termasuk kalangan penting untuk divaksinasi. “Orang yang sudah sembuh Covid-19 perlu divaksin juga sesuai kelompok umurnya,” ujarnya.

Alasannya, orang yang baru sembuh itu belum tentu punya kekebalan tubuh. Ada orang yang tergolong rentan atau tidak tergantung kondisi imunitas masing-masing. Karena itu pada situasi belum atau tidak semua orang diimunisasi vaksin Covid-19, protokol kesehatan masih tetap berlaku. “Kalau belum semua diimunisasi tetap harus social distancing,” kata Kusnandi.

Pemerintah Indonesia sedang mematangkan rencana vaksinasi massal dan pembelian berbagai vaksin dari produsen di luar negeri. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto Senin lalu mengatakan pemerintah akan mengejar imunisasi vaksin bagi 160 juta penduduk secara bertahap mulai akhir 2020 hingga 2022 dengan melibatkan 11 ribu Puskesmas.

Vaksin Covid-19 akan diprioritaskan bagi petugas medis dan paramedis, pelayanan publik, termasuk TNI/Polri serta aparat hukum, sebanyak 3,4 juta orang. Kalangan lainnya tokoh agama, perangkat daerah, dan sebagian pelaku ekonomi sebanyak 5,6 juta orang, lalu tenaga pendidik 4,3 juta orang, aparatur pemerintah 2,3 juta orang, dan peserta BPJS Kesehatan Penerima Bantuan Iuran (PBI) atau sebanyak 86 juta orang.

“Kemudian ditambah masyarakat yang usianya 19-59 tahun sebanyak 57 juta orang. Jadi total sekitar lebih kurang 160 juta orang,” ucap Airlangga. Data Penduduk Indonesia mencatat hingga pertengahan 2020 jumlah total warga ada 268 juta orang lebih.(tmpo)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Kades Muara Uwai Diduga Selewengkan Dana Desa dan Jual Tanah Kas Desa

2

Gejolak di Kampar Tokoh Adat Marah, Sekda Dinilai Arogan dan Lecehkan Ninik Mamak

3

FEIS UIN Suska Riau Rayakan Milad ke-20, Dema Sukses Gelar ECOS Fest Penuh Semangat

4

Irwan Saputra Diduga Gelapkan Dana KUR BNI, Kabur ke Malaysia — Publik Desak Penegak Hukum Bergerak, Tagih Janji Presiden Prabowo

5

DPRD Siak Desak Polsek Kandis Tangkap Pimpinan Koperasi Makmur Mandiri Diduga Tipu Ratusan Juta

6

Eks Ketua DPRD Kuansing Muslim Ditahan, Minta Anggota Banggar Lain Ikut Diproses

7

Proyek Turap di Jalan Lintas Bangkinang–Pekanbaru Diduga Siluman, Masyarakat Desak Pemerintah Usut

8

Warga Gunung Mulya Desak Kejati Riau Panggil PT Adi Mulya Agrolestari yang Diduga Tak Bayar Hak Warga

9

Aksi Berdarah di Depan Kanwil BPN Riau, Massa Desak Presiden Prabowo Copot Pejabat dan Usut Mafia Tanah