MENU TUTUP

Kadiskes Sebut Kasus HIV Tertinggi di Riau Adalah Kota Pekanbaru

Kamis, 23 Juni 2022 | 08:56:47 WIB
Kadiskes Sebut Kasus HIV Tertinggi di Riau Adalah Kota Pekanbaru

GENTAONLINE.COM - Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Zainal Arifin mengikuti audiensi bersama Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Riau, di Ruang rapat rumah dinas Wagubri, Rabu (22/06/2022).

Pada kesempatannya, Kadiskes Zainal Arifin menjelaskan bahwa penyebab utama dari penyebaran virus tersebut adalah berhubungan badan secara berganti-ganti. Ia melanjuti kasus laki laki lebih besar dibandingkan perempuan, dengan rata rata umur ada diusia produktif.

“Kebanyakan kasus yang ada penyebabnya dari sex bebas, rata-rata 75% yang terkena berada di usia produktif, dan kasus laki-laki pun lebih besar dibandingkan perempuan,” jelasnya.

“Untuk kasus yang tertinggi ada di Kota Pekanbaru dan yang terendah di Kabupaten Indragiri hulu,” lanjutnya.

Ia menerangkan, menurut data pada tahun 2019 Riau juga termasuk salah satu daerah di Indonesia yang cukup tinggi kasus HIV/AIDS nya dan tahun 2021 mengalami penurunan.

“2019 kita berada diposisi sebelas Indonesia, dan 2021 kita sempat turun dari catatan kasusnya, namun untuk tahun ini kami belum mendapatkan data pastinya,” terangnya.

Ia berharap, nantinya setiap Organisasi Perangkat Daerah yang tergabung dalam bingkai Pemprov Riau mampu  melakukan edukasi kepada masyarakat dan mengurangi stigma diskriminasi terhadap orang dengan HIV/AIDS  (ODHA).

“Yang diperlukan saat ini kita bersinergi dalam memberikan informasi ke setiap OPD bagaimana bisa melakukan edukasi kepada masyarakat,” harapnya.

Sementara itu, Wagubri Edy Natar mengatakan bahwa setiap sosialisasi yang ada hanyalah dorongan dan upaya dari pemerintah serta pihak terkait, karena hal terpenting balik lagi terhadap respon individunya.

“Kita inikan sebagai pendorong untuk pencegahan dan penanggulangan, jadi seberapa  besar pun kita mengingatkan itu tergantung kepada individunya kembali,” katanya.

Diakhir penyampaian Wagubri berpesan, orang yang terkena penyakit tersebut bukan harus dijauhkan melainkan penyakitnya lah yang dijauhi. 

“Sekarang ini bagaimana cara mengubah stigma masyarakat bahwa penyakitnya lah yang harus di jauhkan bukan orangnya, ” himbaunya.(rmc)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Dugaan Pengalihan 723 Hektare Lahan Warga di Kampar, Kades Disebut Terlibat

2

Diduga Bermain di Balik Layar, Dugaan Orkestrasi Politik Bupati Pelalawan

3

Kontraktor Kampar Akhirnya Terima Pembayaran, Ekonomi Bangkinang Bergairah: Ada yang Langsung Lunasi Utang, Ada yang Belanja Perabot Rumah Tangga

4

Purbaya Ungkap Modus Manipulasi Ekspor Sawit, 200 Pelaku Usaha Dipanggil

5

Angkatan IV Pengurus Kopdes Merah Putih di Kampar Ikuti Pelatihan Peningkatan Kapasitas

6

Pemprov Riau Akan Selidiki Kebijakan PT Trada Merumahkan 18 Karyawan, SF Hariyanto Minta Inspektorat Turun Periksa Tata Haira

7

KADIS KOPERASI KAMPAR DIDUGA TERLIBAT SUAP DI BAWAH MEJA PULUHAN JUTA

8

DLHK Riau Disebut Abai, Perusahaan Diduga Beroperasi Tanpa Amdal

9

Semua Berkas Diangkut, Termasuk Data Pokir DPRD Riau: KPK Fokus Proses Anggaran Proyek Era Abdul Wahid