MENU TUTUP

Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau turut hadir dalam Pertemuan Kemajuan Implementasi RBC

Senin, 16 Desember 2024 | 10:50:58 WIB
Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau turut hadir dalam Pertemuan Kemajuan Implementasi RBC Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau, Alwamen

PEKANBARU - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Riau turut hadir dalam Pertemuan Kemajuan Implementasi RBC 1, 2 dan 3 FOLU Norway Contributions yang diselenggarakan di The Rizt Carlton SCBD Jakarta, Jumat (13/12/24).

Pertemuan ini dipimpin langsung oleh Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq. Pertemuan ini merupakan tindaklanjut dari Memorandum of Understanding (MoU) antara Pemerintah Indonesia dengan Norwegia tentang Partnership in Support of Indonesia's Efforts to Reduce Greenhouse Gas Emissions from Forestry and Other Land Use.

Berdasarkan kerjasama tersebut, Provinsi Riau merupakan salah satu Provinsi yang mendapatkan alokasi anggaran dari Kemen LHK sebesar Rp 9 miliar untuk pelaksanaan tahun 2024-2025. Usai pembukaan acara, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurafiq meminta para Implementing Partner termasuk Dinas LHK Provinsi Riau untuk menyampaikan perkembangan pelaksanaan kegiatan pada tahun 2024 serta rencana kegiatan tahun 2025 mendatang.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Riau, Alwamen dalam sesi presentasinya menyampaikan progres kegiatan yang sudah berjalan di tahun 2024 di Provinsi Riau. Dukungan FOLU Norway Contributions tahap kesatu dilaksanakan pada empat wilayah KPH yakni KPH Tebing Tinggi, KPH Bengkalis Pulau, KPH Bagansiapiapi, dan KPH Mandah.

Program yang dilaksanakan berfokus pada penguatan Masyarakat Peduli Api (MPA) dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, Perhutanan Sosial serta pembangunan hutan tanaman sagu masyarakat.

“Kami laporkan kepada bapak Menteri, bahwa dukungan FOLU Norway Contributions tahap kesatu kami laksanakan pada empat KPH. Tebingtinggi, Bengkalis Pulau, Bagansiapiapi, dan Mandah. Fokus pada penguatan Masyarakat Peduli Api (MPA) dalam penanggulangan kebakaran hutan dan lahan, perhutanan sosial serta pembangunan hutan tanaman sagu masyarakat,” ungkap Alwamen.

Dilanjutkan Alwamen, dukungan FOLU Norway Contributions tahap kesatu di Provinsi Riau telah menyentuh sebanyak 13 kelompok masyarakat (Pokmas) perhutanan sosial melalui kegiatan penyusunan rencana kelola KUPS.

Kemudian pengembangan usaha serta penigkatan kelas. Sedangkan untuk kegiatan pengendalian kebakaran hutan dan lahan sebanyak 100 desa rawan karhutla telah mendapatkan penyadartahuan dan sosialisasi, serta sebanyak 20 kelompok Masyarakat Peduli Api (MPA) akan difasilitasi pompa jinjing dan alat perlindung diri (APD).

Pada kesempatan itu, Alwamen juga menyampaikan usulan untuk Result Based Contribution (RBC) 2 dan 3 diperlukan program yang berfokus kepada penguatan kelembagaan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH).

Hal ini mengingat berat tugas dan luasnya wilayah kelola KPH belum mampu sepenuhnya ditanggulangi oleh keuangan daerah. Oleh karenanya diharapkan dapat didukung melalui pendanaan RBC. Terkait rancangan kegiatan dan lokusnya pihaknya akan menyampaikan melalui proposal kepada Project Director FOLU Norway Contributions.

“Kami kira jika ini dapat dipertimbangkan pak Menteri, diperlukan program yang berfokus kepada penguatan kelembagaan KPH. Beratnya tugas dan luasnya wilayah kelola KPH belum mampu sepenuhnya ditanggulangi oleh keuangan daerah, jadi hemat kami perlu didukung melalui pendanaan RBC ini. Mengenai rancangan dan lokusnya kami akan menyampaikan proposal kepada project director Folu” jelas Alwamen. *(rls)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Warga Kandis Desak Polisi Usut Dugaan Penipuan oleh Pimpinan Koperasi Makmur Mandiri

2
Galian C di Kampar

Dugaan Terima UPETI dari Pengusaha Galian C di Desa Balam Jaya.

3

Alumni Menwa Ucapkan Selamat, Syahrial Abdi Resmi Jabat Sekdaprov Riau

4

Banyak Pedagang Nakal, Wisatawan di Pekanbaru Keluhkan Harga Durian Tak Wajar

5
Galian C Ilegal di Kampar

Mengantongi Izin Operasional Tapi Tidak Memiliki Lahan. Daerah Aliran Sungai Di Jadikan lahan Tambang.

6
Wartawan Bodrex

Borok Oknum Wartawati Terbongkar: Cici Sri Imelda Diduga Dalang Hoaks, Pemerasan, dan Melakukan Pencemaran Nama Baik Oknum TNI

7
Galian C Ilegal di Kampar

APH TUTUP MATA, GALIAN C ILEGAL ADALAH BENALU YANG MENGENYANGKAN

8

Pemerintah Desa Pangkalan Baru Serahkan Piala Kades Cup IV Tahun 2025

9

Peringatan Hari Jadi Koppsa-M Berlangsung Sukses dan Penuh Kemeriahan