Wina Armada Sukardi Wafat, Dunia Pers Kehilangan Sosok Pejuang Kemerdekaan Ekspresi

Kamis, 03 Juli 2025 | 17:05:15 WIB
Wina Armada Sukardi Wafat, Dunia Pers Kehilangan Sosok Pejuang Kemerdekaan Ekspresii Foto:

Jakarta – Wartawan senior, advokat, sekaligus tokoh penting dalam sejarah pers Indonesia, Wina Armada Sukardi, wafat pada Kamis, 3 Juli 2025 pukul 15.59 WIB. Kabar duka ini disampaikan oleh Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, Zulmansyah Sekedang, yang menyebut kepergian Wina sebagai kehilangan besar bagi dunia jurnalistik dan hukum media di tanah air.

“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Pers Indonesia kehilangan salah satu sosok terbaiknya,” ujar Zulmansyah kepada Tempo, Kamis sore. “Bang Wina adalah sosok yang penuh dedikasi, berintegritas tinggi, dan selalu menjaga marwah profesi wartawan.”

Wina Armada dikenal sebagai wartawan yang aktif sejak era 1980-an, yang turut berkontribusi dalam membangun kebebasan pers pasca Orde Baru. Ia sempat menjadi Sekretaris Dewan Pers dan anggota Tim Perumus Undang-Undang Pers Nomor 40 Tahun 1999. Di organisasi profesi, ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Bidang Advokasi PWI Pusat dan aktif memberikan pendampingan hukum kepada wartawan dalam berbagai kasus kriminalisasi.

Lulusan Fakultas Hukum Universitas Indonesia ini memadukan keahlian hukum dan jurnalistik secara unik. Di tengah kesibukannya, ia baru saja merampungkan penulisan buku “Tafsir KUHP Baru”, menyoal revisi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dalam konteks kebebasan berekspresi. Buku setebal lebih dari 600 halaman itu ditulis di tengah kesibukan pribadi, termasuk saat mendampingi kelahiran cucu ketiganya.

Tak hanya dikenal di bidang pers dan hukum, Wina juga aktif sebagai kritikus film, kolumnis kebudayaan, dan penggagas Festival Film Wartawan Indonesia (FFWI). Pada tahun 2022, ia menerima Lifetime Achievement Award FFWI XII atas kontribusinya yang konsisten di dunia perfilman nasional. Di masa mudanya, ia pernah menerima Piala Mitra untuk kritik film terbaik.

Wina Armada juga sempat menjabat sebagai Direktur Eksekutif Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers, dan menjadi editor tetap dalam berbagai buku kebebasan pers dan komunikasi massa. Ia juga menjadi mentor bagi banyak wartawan muda melalui berbagai pelatihan jurnalistik di seluruh Indonesia.

“Wina adalah satu dari sedikit intelektual pers yang bukan hanya kritis, tapi juga mampu menawarkan solusi. Ia tegas, santun, dan tak pernah lelah membela hak publik untuk tahu,” ujar mantan Ketua Dewan Pers Bagir Manan dalam pernyataan terpisah.

Hingga saat ini, belum ada informasi resmi terkait lokasi rumah duka dan prosesi pemakaman. Pihak keluarga menyatakan akan menyampaikan pengumuman lebih lanjut dalam waktu dekat.

Selamat jalan, Bang Wina. Pikiran dan perjuanganmu akan terus hidup, tak hanya dalam lembaran sejarah pers nasional, tapi juga dalam ingatan para pewarta yang kau bimbing dan lindungi. (rls)

 

Tulis Komentar