Firdaus Dilantik Sebagai Danmen Menwa Riau di Jakarta, Bawa Misi Kebangkitan Bela Negara di Kampus

Jakarta — Firdaus, S.Ag., S.H., M.H., resmi menjabat sebagai Komandan Resimen Mahasiswa (Danmen) Indra Pahlawan Provinsi Riau setelah dilantik oleh Komandan Komando Nasional Menwa Indonesia (Dankonas Menwa), Ir. H. A. Riza Patria, dalam sebuah upacara resmi di Jakarta, Senin, 29 Juli 2025.
Pelantikan ini menjadi tonggak baru bagi Resimen Mahasiswa (Menwa) di Riau, yang selama ini terus berupaya eksis di tengah dinamika organisasi kemahasiswaan. Firdaus, yang berlatar belakang pendidikan agama dan hukum, diharapkan mampu membawa wajah baru Menwa sebagai wadah pembinaan bela negara di lingkungan perguruan tinggi.
“Saya menerima amanah ini sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap bangsa. Menwa harus menjadi rumah kepemimpinan, tempat mahasiswa belajar disiplin, nasionalisme, dan kontribusi nyata,” ujar Firdaus usai pelantikan.
Ucapan selamat datang dari berbagai kalangan, termasuk dari Muhammad Hapiz, S.E., mantan Wakil Komandan Satuan Menwa 042 Indra Bumi UIN Suska Riau periode 2003–2004. “Selamat untuk Firdaus. Semoga di bawah kepemimpinannya, Menwa Riau bangkit dan berperan aktif dalam pembinaan karakter mahasiswa,” ungkapnya.
Menwa dan Peran Strategisnya
Resimen Mahasiswa lahir pada tahun 1963, berakar dari kebutuhan nasional untuk melibatkan unsur mahasiswa dalam sistem pertahanan negara. Organisasi ini memiliki ciri khas semi-militer, namun berorientasi pada pendidikan karakter dan kepemimpinan.
Di era reformasi, Menwa menghadapi tantangan besar: bagaimana tetap relevan di tengah budaya kampus yang makin cair dan individualistik. Namun di berbagai daerah, termasuk Riau, Menwa masih menjadi pilihan bagi mahasiswa yang ingin mengasah jiwa korsa, kedisiplinan, dan semangat pengabdian.
Menwa Indra Pahlawan sendiri merupakan wadah koordinasi resimen mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Riau. Dengan kepemimpinan baru, diharapkan Menwa tak hanya hadir dalam seremoni, tetapi juga menjadi motor pembinaan ideologis dan sosial kemasyarakatan di kalangan pemuda kampus.
Firdaus berkomitmen membuka ruang kolaborasi yang lebih luas antara Menwa, kampus, dan pemerintah daerah. Ia juga menegaskan pentingnya pembinaan rutin yang adaptif terhadap perkembangan zaman.
“Bela negara hari ini tak hanya soal baris-berbaris atau latihan fisik, tapi juga bagaimana mahasiswa peduli pada isu sosial, peka terhadap tantangan global, dan aktif dalam gerakan kemanusiaan,” tegasnya.
Pelantikan ini menjadi awal dari konsolidasi organisasi di tingkat provinsi, dan menjadi simbol kebangkitan semangat bela negara di lingkungan mahasiswa Riau. (rls)