Dua Kepala Dinas Apresiasi Program Literasi SPS Riau di SMA Negeri 12 Pekanbaru

Selasa, 16 September 2025 | 21:23:00 WIB
Dua Kepala Dinas Apresiasi Program Literasi SPS Riau di SMA Negeri 12 Pekanbarui Foto:

PEKANBARU — Program literasi yang digagas Serikat Perusahaan Pers (SPS) Provinsi Riau mendapat apresiasi dari dua kepala dinas di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau. Mereka menilai inisiatif tersebut menjadi langkah nyata dalam menumbuhkan budaya membaca dan menulis di kalangan pelajar.

Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Riau, Erisman Yahya, menuturkan, pihaknya bangga dengan langkah SPS Riau yang menginisiasi gerakan literasi di sekolah-sekolah, khususnya pada jenjang SMA/SMK. Menurutnya, literasi tidak hanya berhubungan dengan kemampuan membaca, tetapi juga menjadi sarana membentuk karakter, memperluas wawasan, serta meningkatkan daya saing generasi muda di era digital.

“Kami bangga dengan inisiatif SPS Riau yang turun langsung ke sekolah-sekolah. Literasi harus menjadi kebiasaan, bukan sekadar slogan. Literasi membentuk pola pikir yang kritis, kreatif, dan inovatif,” ujarnya dalam kegiatan literasi di SMA Negeri 12 Pekanbaru, Selasa (16/9/2025).

Hal serupa juga disampaikan Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Riau, Mimi Yuliani Nazir. Ia menilai, program literasi SPS Riau sejalan dengan visi pemerintah daerah untuk menjadikan Riau sebagai provinsi yang cerdas dan berbudaya baca.

“Kami bangga karena program ini tidak sebatas seremonial, melainkan hadir secara langsung di sekolah-sekolah dan masyarakat,” ujarnya.

Kedua kepala dinas berharap program literasi yang dilaksanakan SPS Riau dapat terus berlanjut dan menjangkau berbagai kabupaten/kota. Sinergi antara pemerintah, pers, dan dunia pendidikan diyakini akan melahirkan generasi muda Riau yang cerdas, berkarakter, dan berdaya saing.

Ketua SPS Riau menegaskan, pihaknya berkomitmen memperkuat gerakan literasi di sekolah. “SMA/SMK merupakan jenjang yang strategis untuk menanamkan budaya literasi. Kami ingin siswa terbiasa menulis opini, puisi, cerpen, maupun karya jurnalistik sejak dini. Literasi harus menjadi gaya hidup,” katanya. ***

 

Tulis Komentar