Innalillahi wa inna ilaihi raji’un, Ketua Umum LAMR Pelalawan DS. H. Herman Maskar Wafat — Tokoh Adat yang Dikenal Santun dan Visioner
.jpg?w=780&q=90)
PELALAWAN — Kabar duka datang dari Tanah Melayu Pelalawan. Ketua Umum Dewan Pimpinan Harian (DPH) Lembaga Adat Melayu Riau (LAMR) Kabupaten Pelalawan, Datuk Seri H. Herman Maskar, S.Pd., M.Si, berpulang ke rahmatullah pada hari ini.
Kabar kepergian tokoh adat yang dikenal santun dan visioner itu menyebar cepat di kalangan masyarakat adat, tokoh budaya, pejabat pemerintah daerah, dan akademisi Riau.
“Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Telah berpulang ke rahmatullah DS. H. Erman (Herman) Maskar, Ketua Umum DPH LAMR Kabupaten Pelalawan. Semoga Allah mengampuni dosa-dosanya dan menempatkan beliau di tempat terbaik di sisi Allah SWT dan Rasul-Nya. Aamiin,” demikian pesan berantai yang beredar di sejumlah grup WhatsApp masyarakat adat Pelalawan, Kamis (9/10/2025).
Bupati Pelalawan H. Zukri menyampaikan duka cita mendalam atas wafatnya almarhum. Menurutnya, kepergian DS. H. Herman Maskar merupakan kehilangan besar bagi masyarakat adat dan Pemerintah Kabupaten Pelalawan.
“Kami sangat berduka. Almarhum Datuk Seri H. Herman Maskar adalah sosok pemimpin adat yang penuh keteladanan. Beliau berperan penting menjaga marwah Melayu dan menjadi jembatan antara pemerintah dengan masyarakat adat,” ujar H. Zukri di Pangkalan Kerinci.
Bupati menambahkan, almarhum dikenal sebagai pribadi yang rendah hati, mudah diajak berdiskusi, dan selalu mendahulukan kepentingan masyarakat.
“Dalam setiap pertemuan, beliau selalu menekankan pentingnya kebersamaan, adat, dan kearifan lokal. Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT dan perjuangan beliau menjadi inspirasi bagi kita semua,” tutup Bupati Zukri.
Sosok Cendekia Melayu yang Merakyat
Almarhum DS. H. Herman Maskar, S.Pd., M.Si dikenal luas sebagai tokoh adat dan pendidik yang memiliki komitmen tinggi terhadap pelestarian budaya Melayu.
Lahir di Kuala Terusan, Kabupaten Pelalawan, pada 21 November 1960, beliau menempuh pendidikan hingga jenjang magister dan aktif meneliti tradisi lisan serta adat istiadat masyarakat Petalangan.
Selain menjadi Ketua Umum DPH LAMR Kabupaten Pelalawan periode 2022–2027, almarhum juga pernah:
Menjadi anggota DPRD Kabupaten Pelalawan selama dua periode,
Dua kali menjabat Ketua Gapensi Pelalawan,
Anggota Dewan Pendidikan Provinsi Riau periode 2022–2027,
Wakil Ketua I Asosiasi Tradisi Lisan Indonesia (ATL) Wilayah Riau,
Dosen luar biasa FKIP UIR Pekanbaru (2006–2018),
Dan Ketua Tim Penyusun Pokok Pikiran Kebudayaan Daerah (PPKD) Pelalawan tahun 2021.
Penjaga Adat dan Pemersatu Masyarakat
Dalam kiprahnya sebagai Ketua LAMR, almarhum kerap menjadi penengah dalam berbagai persoalan sosial dan adat. Salah satunya ketika terjadi sengketa hak ulayat antara masyarakat Batin Panduk dengan perusahaan perkebunan. Ia mengedepankan musyawarah, mengingatkan pentingnya marwah adat, serta menolak kekerasan dalam penyelesaian masalah.
Beliau juga dikenal tegas menjaga norma adat. Melalui lembaga adat, ia menerbitkan warkah adat yang melarang hiburan malam seperti pertunjukan DJ di kampung-kampung yang dianggap tidak sesuai dengan nilai-nilai Melayu. Langkah itu mendapat dukungan luas dari tokoh masyarakat dan alim ulama di Pelalawan.
Pendidik Generasi Muda
Sebagai budayawan, H. Herman Maskar menginisiasi berbagai kegiatan “Tunjuk Ajar Melayu”, yakni program edukasi budaya yang digelar di sekolah-sekolah dan desa-desa di seluruh Pelalawan.
Melalui kegiatan itu, ia berupaya menanamkan nilai-nilai adat, adab, dan moral Melayu kepada generasi muda agar tidak tercerabut dari akar budayanya di tengah arus modernisasi.
“Adat bukan sekadar pakaian dan pantun, tapi cara kita menjaga harga diri, budi, dan marwah,” ucapnya dalam satu kegiatan Tunjuk Ajar Melayu di Kecamatan Pangkalan Kerinci pada 2023 lalu.
Tokoh yang Teguh dan Rendah Hati
Kepergian DS. H. Herman Maskar meninggalkan duka mendalam bagi masyarakat adat Melayu Riau, khususnya di Kabupaten Pelalawan.
Bagi rekan-rekannya di LAMR, beliau dikenal rendah hati, tegas dalam prinsip, dan visioner dalam menjaga nilai-nilai Melayu di tengah tantangan zaman.
“Inilah sosok pemimpin adat sejati. Beliau mengajarkan bahwa adat harus jadi penuntun, bukan sekadar simbol. Kami sangat kehilangan,” ujar salah seorang pengurus LAMR Pelalawan.
Jenazah almarhum rencananya akan disemayamkan di rumah duka di Pelalawan dan dimakamkan sore ini. Sejumlah tokoh adat, pejabat daerah, serta perwakilan LAMR dari berbagai kabupaten/kota dijadwalkan hadir memberikan penghormatan terakhir.
Semoga amal ibadah beliau diterima Allah SWT, dosa-dosa diampuni, dan segala perjuangannya untuk adat, pendidikan, serta kebudayaan menjadi amal jariyah yang terus mengalir.
“Selamat jalan Datuk Seri H. Herman Maskar.
Tanah Melayu kehilangan penjaga marwahnya, tetapi semangatmu akan tetap hidup di hati masyarakat Riau.”
(Tim)