PEKAT IB Riau Ingatkan Mahasiswa Tak Jadi Alat Politik, Sutan Tegaskan Dukungan untuk Pemerintahan Ahmad Yuzar
Foto: Sekretaris Wilayah PEKAT IB (Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu) Provinsi Riau sekaligus Plt Ketua DPD Kampar, Sutan ATT
Bangkinang— Sekretaris Wilayah PEKAT IB (Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu) Provinsi Riau sekaligus Plt Ketua DPD Kampar, Sutan ATT IV, mengingatkan agar aksi demonstrasi yang direncanakan Forum Pemuda Mahasiswa Kampar-Riau (FPMK-RIAU) pada Senin (3/11) tidak berubah arah menjadi gerakan politik yang ditunggangi kepentingan elite tertentu.
Dalam pernyataannya kepada media, Sutan menilai gerakan mahasiswa seharusnya tetap berada di jalur moral dan idealisme, bukan menjadi alat tekanan pihak yang kecewa terhadap kebijakan Bupati Kampar Ahmad Yuzar.
“Kami menghargai semangat mahasiswa dalam mengkritisi kebijakan publik, tapi kalau ada intervensi dari pihak-pihak yang sedang kehilangan posisi, maka itu sudah keluar dari nilai perjuangan moral,” kata Sutan ATT IV, Sabtu (1/11).
Sutan juga menyoroti munculnya dugaan bahwa Sekda Kampar Hambali ikut berperan dalam mendorong aksi tersebut. Ia menilai hal itu, jika benar terjadi, merupakan pelanggaran terhadap prinsip netralitas aparatur sipil negara.
“Sekda itu pejabat birokrasi, bukan pemain politik. Kalau terbukti ikut menggerakkan massa untuk menekan kepala daerah, itu sudah mencederai etika jabatan,” ujarnya.
Menurut Sutan, Bupati Ahmad Yuzar saat ini justru tengah berupaya menata ulang sistem pemerintahan agar lebih transparan dan efisien.
“Pak Ahmad Yuzar sedang membenahi struktur birokrasi, melakukan efisiensi anggaran, dan menegakkan aturan. Wajar jika ada pihak yang merasa terganggu karena zona nyamannya terusik,” tambahnya.
Sutan juga mengingatkan agar pihak-pihak eksternal seperti kontraktor atau kelompok kepentingan tidak ikut memperkeruh suasana dengan mendanai atau menunggangi aksi mahasiswa.
“Mahasiswa bukan alat proyek. Kalau ada yang mencoba memanfaatkan mereka demi kepentingan bisnis atau politik, kami dari PEKAT IB siap membuka fakta dan turun langsung ke lapangan,” tegasnya.
Ia menegaskan, PEKAT IB Riau akan terus mengawal jalannya pemerintahan Ahmad Yuzar yang sah dan menjaga stabilitas politik di Kabupaten Kampar.
“Kritik boleh, tapi dengan cara konstruktif dan data yang jelas. Kami siap berdiri di depan untuk memastikan demokrasi berjalan tanpa manipulasi,” tutup Sutan.
PEKAT IB Riau juga memastikan siap turun jika kondisi politik di Kampar memanas, dengan komitmen menjaga ketertiban, marwah demokrasi, serta mendukung agenda reformasi birokrasi yang tengah dijalankan Bupati Ahmad Yuzar. (rls)