Kontraktor Kampar Akhirnya Terima Pembayaran, Ekonomi Bangkinang Bergairah: Ada yang Langsung Lunasi Utang, Ada yang Belanja Perabot Rumah Tangga
Foto: Wartawan Firman Wahyudi
Pemkab Kampar Cairkan Tunda Bayar Rp63 Miliar, Kontraktor Rayakan Kebahagiaan: Utang Lunas, Perabot Baru, Ekonomi Bangkinang Bergairah
Bangkinang – Setelah penantian panjang yang berlangsung hampir dua tahun, Pemerintah Kabupaten Kampar akhirnya resmi mencairkan tunda bayar kepada para kontraktor dengan total nilai sekitar Rp63 miliar. Kebijakan ini langsung disambut suka cita oleh para kontraktor beserta keluarga mereka yang selama ini menanggung beban ekonomi akibat keterlambatan pembayaran proyek.
Sejumlah kontraktor mengaku langsung melunasi berbagai utang usaha begitu dana masuk ke rekening mereka. Ada pula yang memanfaatkan pembayaran tersebut untuk membeli perabot rumah tangga yang selama ini tertunda. Para istri kontraktor, yang sebelumnya merasakan beratnya tekanan ekonomi, kini turut merayakan kelegaan setelah kepastian pembayaran tiba.
“Alhamdulillah, akhirnya cair. Utang bisa dilunasi, usaha bisa jalan kembali,” ujar salah satu kontraktor yang sudah dua tahun menunggu pembayaran.
Di Kota Bangkinang, dampak pencairan Rp63 miliar itu langsung terasa. Aktivitas ekonomi kembali menggeliat, pasar tradisional dan toko-toko perabot mulai ramai oleh pembeli. Bahkan musim durian yang tengah berlangsung seolah menjadi simbol “durian runtuh” bagi para kontraktor yang kembali bernapas lega.
“Pasar jadi rame lagi sekarang. Banyak yang belanja perabot, sembako, bahkan durian,” ungkap seorang pedagang yang merasakan peningkatan tajam dalam penjualan.
Sementara itu, sejumlah wartawan yang selama ini aktif mengawal isu tunda bayar dan mendesak Pemkab Kampar untuk membayar hak para kontraktor, turut menyampaikan ucapan selamat.
“Kami ucapkan selamat kepada seluruh kontraktor. Semoga ekonomi makin bergairah. Kami sebagai insan pers tetap berada bersama rakyat, memperjuangkan agar hak dan keadilan ditegakkan,” kata Firman Wahyudi yang didampingi Jufrizen.
Firman mengungkapkan bahwa perjuangan yang dilakukan media melalui pemberitaan selama satu hingga dua tahun terakhir adalah bentuk komitmen pers terhadap kepentingan publik. “Walaupun kami tidak mendapat apa-apa dari perjuangan ini, kami tetap ikut bahagia. Yang penting hak orang banyak telah tersampaikan,” tegasnya.
Dengan cairnya tunda bayar Rp63 miliar ini, banyak pihak berharap roda ekonomi Kabupaten Kampar kembali bergerak cepat, usaha lokal bangkit, dan kepercayaan publik terhadap pemerintahan daerah dapat pulih. (rls)