Sopir Korban Kecelakaan Kerja PT CSK Merasa Ditelantarkan

GENTAONLINE.COM-Salah seorang pekerja bagian sopir di PT CSK dan UD Citra Jaya, distributor makanan ringan di Pekanbaru merasa ditelantarkan usai mengalami musibah kecelakaan. Sopir bernama Faisal saat ini tengah menjalani perawatan intensif hingga operasi akibat patah tulang yang dideritanya usai kecelakaan saat bekerja mengendarai mobil operasional perusahaan akhir tahun kemarin.
Faisal mengalami patah tulang pinggul kanan dan patah kaki kiri dan akibat kecelakaan kerja pada November 2018. Diperparah lagi dia ternyata juga menderita stroke.
Menirut Faisal, dirinya tidak didaftarkan pada BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Faisal yang didampingi sang istri mengatakan bahwa pihak perusahaan tidak ada membiayai pengobatan karyawannya tersebut.
Bahkan, kata Faisal bersama istrinya Sri Jaswati, sampai saat ini dengan biaya sendiri Faisal kembali menjalani operasi patah kaki dan patah tulang pinggul di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru. "Bapak siap operasi penggantian pin patah tulang pinggul kanan yang infeksi dan semua biaya pengobatan umum biaya sendiri. Karena perusahaan belum ada bantu," ungkap istri Faisal, Sri Jaswati berlinang air mata kepada wartawan, Selasa (26/3/2019) di RSUD Arifin Ahmad.
Dijelaskannya, sampai saat ini pihak perusahaan tempat Faisal bekerja sama sekali belum ada memberikan bantuan biaya pengobatan untuk patah tulang pinggul, patah kaki dan stroke akibat kecelakaan kerja membawa mobil perusahaan.
"Yang ada baru bantuan kursi roda, itu pun saya minta langsung sama Johansen bos bapak, dan ketika mau berobat operasi kesini saya juga sampaikan namun sama sekali tidak ada dibantu dan hanya diutus orang mengantar saja," beber Sri tak mampu membendung tangisnya.
Sementara itu, pihak PT CSK dan UD Citra Karya Johansen melalui Kuasa Hukumnya Lim Posan SH MKn membantah pengakuan Faisal maupun istri Faisal tersebut.
Lim Posan mengaku pihak perusahaan Johansen sudah membiayai pengobatan. Lim juga menegaskan bahwa penyakit stroke sopir tersebut sudah ada sebelum kecelakaan tersebut, dia membantah jika ada yang mengatakan stroke itu akibat kecelakaan.
Namun meskipun Faisal diketahui perusahaan mengalami stroke, tetap diterima bekerja sebagai sopir.
"Sampai sekarang gaji dikasih terus tiap bulan dan biaya pengobatan semua ditanggung pak Johansen. Semua karyawan terdaftar di BPJS, sebenarnya kalau kecelakaan itu kan ada Jasa Raharja," ujar Lim Posan.