Presma UNILAK Jimmy Saputra Nasution akan menghubungi Ketum HMI Pekanbaru Heri Kurnia

Pekanbaru- Diterbitkannya Surat Keputusan (SK) Rektor Universitas Lancang Kuning (Unilak) nomor 028, 029, 030/Unilak/Km/2021 dengan pernyataan mengeluarkan Drop Out (DO) mahasiswanya dengan beberapa pasal yang dianggap telah melanggar kode etik kampus.
Seketika viral Rektor Universitas Lancang Kuning (Unilak) dianggap seolah-olah otoriter, ini tanggapan Jimmy Saputra Nasution Presiden Mahasiswa Universitas Lancang Kuning (Unilak) "Lagi-lagi publik termakan asupan isu-isu yang didramatisir, Rektor Universitas Lancang Kuning (Unilak) sampai saat ini tidak pernah menghalangi siapapun mahasiswa yang ingin menyampaikan aspirasi, itu Cep Permana Galih dkk sudah berulang-ulang kali menyampaikan aspirasi tidak ada dihalangi atau diintervensi oleh Pimpinan RektoratRektorat.
Terakhir dia melakukan aksi sungguh anarkis dengan merusak pintu kantor Rektor, melempar kursi rektor kebawah dari lantai tiga, Rektor bahkan sudah menjumpai Cep Permana Galih dkk saat aksi terakhir itu, namun mereka yang terlalu banyak tingkah sehingga tidak adanya etika dicerminkan didepan wajah yang kita anggap seperti orang tua kita dikampus saat ini.
Jika saya rincikan satu per satu banyak blunder yang telah dilakukan oleh Cep Permana Galih dkk, saya juga melihat beberapa Organisasi Mahasiswa yang ikut menanggapi ini tidak melihat bagaimana kronologi dari awal hingga akhir diputuskannya Drop Out, saya yakin dan percaya Mahasiswa Indonesia adalah mahasiswa yang tidak mudah termakan isu hoax dan melakukan analisis terlebih dahulu sebelum mengeluarkan statement.
Sampai saat ini, Organisasi-Organisasi yang termakan isu-isu dramatisir ini akan saya telfon dan berikan penjelasan secara lengkap agar kedepannya tidak terjadi kesalahfahaman semakin dalam. Keputusan yang diambil Rektor tentunya bukanlah beliau ambil secara pribadi, tetapi kami dengar sudah melalui Rapat Badan Hukum Etika (BHE) Universitas Lancang Kuning (Unilak) dan juga beliau bawa ke Forum Rapat Senat Universitas Lancang Kuning (Unilak)."
Rahmad Hidayat Wakil Presiden Mahasiswa Universitas Lancang Kuning (Unilak) menambahkan "Saya adalah kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) kebetulan saya membaca statement Heri Kurnia kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) yang mengatasnamakan Cabang Pekanbaru yang ikut serta menanggapi tentang Drop Out Mahasiswa Universitas Lancang Kuning (Unilak).
"saya akan hubungi beliau untuk memberi penjelasan dan perlu saya tekankan kepada publik bahwa Universitas Lancang Kuning adalah kampus saya, tentunya saya sangat tau apa yang terjadi dengan kampus saya saat ini, Rektor Universitas Lancang Kuning (Unilak) tentunya mengeluarkan Surat Keputusan (SK) tidak dengan sembarangan, karena kita tau bagaimana Bapak Dr.Junaidi, SS M.Hum itu jika bersikap, banyak blunder yang telah dilakukan oleh Cep Permana Galih dkk.
"Secepatnya akan kami jadikan bukti-bukti menjadi satu dalam bentuk satu video bagaimana blundernya Cep Permana Galih dkk itu, tim khusus dari Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Lancang Kuning (BEM UNILAK) Periode 2021/2022 sedang memproses hal tersebut dan akan kami sebarluaskan agar publik tau apa yang sebenarnya terjadi."
Ketika dihubungi Ketua Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Lancang Kuning (DPM UNILAK) Aris Masduki menjelaskan "Cep Permana Galih dkk mengatasnamakan BEM KABINET UNILAK JAYA itu tidaklah sah, saya sebagai Ketua Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Lancang Kuning (DPM UNILAK) hanya melaksanakan satu Kongres Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dengan terpilihnya secara aklamasi Jimmy Saputra dan Rahmad Hidayat.
Saya berani katakan siapapun yang ingin menanyakan kebenaran yang terjadi terhadap terpilihnya Kepengurusan DPM dan BEM Unilak itu tanpa adanya keberpihakan Rektor Universitas Lancang Kuning (Unilak) akan saya buktikan, dan saya memiliki kronologi yang jelas dengan disertai bukti-bukti lengkap dalam satu bundel laporan yang telah saya siapkan jika siapapun yang berani menantang atau menyalahi terpilihnya DPM dan BEM Unilak saat ini, tentunya dengan forum yang resmi serta menjunjung tinggi adab."
Sampai saat ini Ketua Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa dan Presiden Mahasiswa Universitas Lancang Kuning tidak merasa sama sekali ada hambatan dengan kejadian-kejadian yang terjadi belakangan ini, Ketua Umum Dewan Perwakilan Mahasiswa Universitas Lancang Kuning sudah menjalankan proses penyusunan konstitusi, sedangkan Presiden Mahasiswa Universitas Lancang Kuning sudah merancang, menyusun, beberapa program kerja yang akan dilaksanakan satu tahun kedepan, bahkan Presiden Mahasiswa Universitas Lancang Kuning tampak sangat padat waktunya silaturahim dan juga menjalin kerja sama dengan beberapa Universitas-Universitas yang ada di Provinsi Riau saat ini.
(rls)