Momentum Peralihan Blok Rokan, Riau Dapat Apa ?

Kamis, 18 Maret 2021 | 18:45:35 WIB
Momentum Peralihan Blok Rokan, Riau Dapat Apa ?i Foto: Khoirun Azwandi

 

GENTAONLINE.COM-Provinsi Riau adalah salah satu penopang terbesar APBN Indonesia dari sektor Migas, namun negeri yang disebut-sebut penghasil minyak ini masih saja belum sejahtera.

Presiden Himpunan Pelajar dan Mahasiswa Rokan Hilir (Hipemarohi) Pekanbaru Khoirun Azwandi menilai sejak dulu Pemerintah Pusat selalu menganak tirikan provinsi Riau. Hal itu terlihat dari angka kemiskinan di Riau pada tahun 2020 yang mencapai 491.220 jiwa. "Jika dibandingkan dengan data tahun 2019, data kemiskinan masyarakat Riau melonjak sebesar 7.300 jiwa. Artinya, garis kesejahteraan masyarakat Riau mengalami penurunan, hal ini disebabkan pemerintah pusat selalu memandang remeh provinsi Riau" sebut mahasiswa yang akrab disapa Idun itu, Rabu (17/3) di Pekanbaru.

Dengan mencuatnya isu peralihan Blok Rokan dari PT. Chevron Pasivic Indonesia (CPI) kepada PT. Pertamina Hulu Rokan nanti, Idun berharap hal itu menjadi momentum masyarakat Riau pada umumnya, agar pemberdayaan SDA dan SDM dapat termanfaatkan semaksimal mungkin.

"Mengingat besarnya sumbangan Riau selama ini kepada pemerintah pusat. Padahal, perhatian dari pusat untuk provinsi Riau belum sesuai dengan yang diharapkan. Hari ini, masih banyak ketertinggalan Riau diberbagai sektor dibandingkan dengan provinsi lain, sebut saja Sumatera Barat dan Sumatera Selatan" pungkasnya.

Sebagai mana ladang Blok Rokan terletak, sudah seharusnya Riau mendapat haknya secara proporsional, adil, dan pantas agar Riau tak terlalu terkesan hanya dijadikan sapi perah pemerintah pusat. "Blok Rokan, Riau Dapat apa? Harus kita kaji dan suarakan bersama" ajak Idun.

Namun, disatu sisi Idun mengkeritik keras terkait adanya Badan Usaha Milik Adat (BUMA) yang dibuat oleh Lembaga Adat Melayu (LAM) Riau. Ia menilai tak sepantasnya datuk-datuk di LAM Riau terkesan ikut Berbisnis dalam momen peralihan Blok Rokan ini. 

"Dengan tegas saya pribadi dan atas nama Hipemarohi menolak keberadaan BUMA yang dibuat oleh LAM Riau. LAM selaku Lembaga Adat sepatutnya mengurusi dan perjuangkan hak-hak anak kemenakan Riau" tandasnya menutup. (Genta/erik)

Tulis Komentar