Nama Ahmad Effendi Siregar Kembali Terseret Pada Mosi Tak Percaya Terhadap Fuad Santoso

PEKANBARU - Kepengurusan DPD KNPI Provinsi Riau di bawah kepemimpinan Fuad Santoso diambang bubar. Hal itu seiring adanya mosi tak percaya dari sejumlah Organisasi Kepemudaan (OKP) yang menjadi pendukung Fuad Santoso saat Musyawarah Daerah ke-14 KNPI Riau pada medio Maret 2021 lalu.
Menurut Informasi beredar Fuad Santoso mendapat mosi tak percaya oleh OKP lantaran mempertahankan keputusan Ahmad Effendi Siregar yang mengganti Ketua KNPI Bengkalis yang sah yakni Bung Hendrik dengan Bung Iwan melalui musda tandingan.
"Biang keroknya Ahmad Effendi juga lagi otaknya fulus aja, yang selama ini juga sudah dicari-cari oleh OKP meminta pertanggungjawabannya atas kisruh internal KNPI Riau" kata sumber GentaOnline, selasa malam.
Kisruh KNPI Bengkalis yang berujung pada Kisruh internal KNPI Riau dibenarkan oleh salah satu OKP diantaranya Pemuda Demokrat Provinsi Riau. Ketua, Lintar M Sinambela, Pengurus Daerah Pemuda Demokrat Provinsi Riau sempat menggelar konferensi pers guna menyampaikan hal tersebut.
"Pengurus Daerah Pemuda Demokrat menyatakan kekecewaan atas kisruh internal yang terjadi di tubuh Kepengurusan DPD KNPI Provinsi Riau di bawah kepemimpinan Fuad Santoso," ujar Wakil Ketua Pengurus Daerah Pemuda Demokrat Riau, Doan Nababan yang didaulat menyampaikan keterangan pers.
Doan kemudian mendapat alasan kekecewaan pihaknya atas kepemimpinan Fuad Santoso. Menurut dia, Fuad telah mengamini atas terjadinya pelanggaran AD/ART dan Pedoman Organisasi (PO) KNPI. Hal itu ditandai dengan tidak ada tindak lanjut yang dilakukan Fuad selaku Ketua DPD KNPI Riau untuk memperbaiki internal organisasi terkait dinamika DPD KNPI Kabupaten Bengkalis.
"Bung Fuad Santoso sampai saat ini terkesan diam dan tidak ada tindakan yang dilakukannya," sebut Doan pada kegiatan yang turut dihadiri Wakil Ketua Said Mahdi dan sejumlah pengurus Pemuda Demokrat Provinsi Riau lainnya.
"Malah saat ini, terkait permasalahan dinamika KNPI Kabupaten Bengkalis didiamkan dan terkesan ditutupi dengan adanya isu pelantikan DPD KNPI Riau yang seharusnya sudah dilakukan jauh-jauh hari sesuai dengan pedoman AD/ART KNPI," sambung dia.
Fuad Santoso, lanjut dia, hingga sampai saat ini tidak mengindahkan perintah Ketua Umum DPP KNPI Haris Pertama untuk segera mengesahkan kepengurusan DPD KNPI Kabupaten Bengkalis di bawah kepemimpinan Hendrik Firnanda sesuai surat Nomor : 0681/DPP/XI/2021.
Tidak sampai di situ, kepengurusan DPD KNPI Riau saat ini juga dinilai tidak steril. Hal itu diduga karena adanya oknum yang di luar Kepengurusan DPD KNPI Provinsi Riau yang sah, ikut campur dalam internal kepengurusan organisasi saat ini.
"Ini semakin membuat kusut atau rusaknya internal kepengurusan DPD KNPI dengan adanya grup Whatshap FIX PGRS Dpd KNPI Riau. Permasalahan ini juga harus diusut tuntas agar permasalahan internal kepengurusan DPD KNPI Riau dapat terselesaikan secara internal kepengurusan yang sah," tegas Dowan.
Berdasarkan hal tersebut, Pemuda Demokrat menyatakan mosi tidak percaya dan menarik diri dari kepengurusan Ketua DPD KNPI Riau Fuad Santoso. Selain itu, Pemuda Demokrat juga meminta kepada Ketua Umum DPP KNPI untuk mengambil tindakan tegas terhadap Fuad Santoso sesuai AD/ART dan peraturan pedoman organisasi.
"Kami selanjutnya akan melakukan konsolidasi internal dan eksternal. Apabila permintaan kami tidak diindahkan oleh Ketum DPP KNPI, bisa jadi nantinya kami akan menarik diri dari Kongres DPP KNPI di bawah kepengurusan DPP KNPI Haris Pertama," pungkas Doan Nababan.
Sebagaimana diketahui biang kerok sejumlah kisruh KNPI Riau juga tengah menjalani proses hukum di Kampar, atas kasus dugaan penghadangan dan gangguan acara pada pelantikan KNPI Kampar versi Abu Nazar.
Ketua KNPI Kampar Bung Abu Nazar membenarkan bahwa pihaknya (sekretaris, red) saudara Khairul Azli telah melaporkan sejumlah preman pengacau acara pelantikan.
"Ada belasan orang kita laporkan namun sebagian ayah dan amaknyo sudah datang kepada kami meminta anaknya jangan diproses dan sudah meminta maaf, jadi hanya tinggal beberapa preman saja lagi yang diproses" kata Abu.
Ditanyakan kepada Abu siapa saja yang masih diproses di Polres Kampar, Abu membocorkan 5 nama.
"Anggi, Ahmad, Iwan Kurniawan, Hanafi Tanjung, Anton dan lain-lain" kata Abu.
Abu juga membocorkan informasi bahwa dirinya dengan Yudi Bule juga masih pasang surut mengingat prilaku Bule didepan lain dibelakang lain, namun sudah sempat dimediasi oleh Rocky.
"Kalau bisa buat perdamaian, Rocky bilang kasihan adik kita Yudi Bule dia tidak bisa tidur kalau tak pakai AC atau minimal kipas angin, sementara dipenjara tak ada kipas angin kasihan bule penjara pengab, dan ini masih kita pertimbangkan" kata Abu.
Kasat Reskrim Polres Kampar AKP Bery Juana Putra SIK membenarkan tengah memproses laporan KNPI Kampar atas kasus kisruh pada pelantikan.
"Sudah dipanggil sejumlah orang, namun perlu dijadwal ulang karena kemarin diambil keterangan sampai malam tak cukup waktu," katanya.
(Edi Lelek)