Sisanya diperkirakan tidak lolos, termasuk rekan Golkar dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yaitu PPP (3,7 persen) dan PAN (2 persen).
Parpol non parlemen seperti Perindo memperoleh elektabilitas 2,1 persen, Hanura 0,5 persen dan PSI maupun PBB masing-masing 0,3 persen.
"Parpol baru seperti Partai Ummat diperkirakan memperoleh elektabilitas 0,2 persen," demikian bunyi survei.
Hitung-Hitungan Demokrat
Deputi Badan Penelitian dan Pengembangan DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution mengaku pihaknya tidak mengabaikan suara publik yang menduetkan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Anies Baswedan untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Menurut dia, jika itu sebuah harapan, maka hanya AHY dinilai tokoh muda yang paling mumpuni.
"Karena beliau pengendali Partai Demokrat. Kita (Demokrat) masih menunggu Parpol mana yang akan menggendong Anies?," ucap Syahrial melalui akun media sosialnya, Minggu (8/5/2022).
Syahrial menjelaskan, sejumlah lembaga survei selalu menempatkan Anies ada di posisi puncak jika berpasangan dengan AHY untuk Pilpres 2024. Selain Anies, Ganjar sebagai Gubernur Jawa Tengah juga dinilai bisa memiliki peluang senada jika berduet dengan AHY.
Syahrial menambahkan, ada strategi yang harus dijalankan jika ada parpol berani mendeklarasikan Anies atau Ganjar. Sebab, dalam waktu dekat keduanya akan lengser sebagai kepala daerah dan kehilangan kewenangannya sebagai pejabat publik.
"Sebagai capres, sebelum berakhir jabatan gubernur, menjelang akhir tahun ini. Mungkin, eksistensi elektabilitasnya bisa diprediksi bertahan atau makin naik. Muncul pertanyaan, parpol apa yang berani melakukan?," tanya Syahrial.(l6c)