CV,ANDI BINA CITRA DIDUGA PALSUKAN KWALITAS BETON K225

PEKANBARU,GENTAONLINE.COM--Pemerintah kota Pekanbaru melalui bidang Perkim melalui APBD murni Kota Pekanbaru tahun anggaran 2024 tampaknya ada udang di balik batu , kenapa demikian ? Karena pengawasan pihak konsultan pada pengerjaan proyek sangat tidak terlihat kehadirannya di lapangan dan papan nama proyek kegiatan pun cenderung tidak di tempelkan di lokasi, ada apa ?.
LSM KPB yang di komandoi oleh RUSLAN Hutagalung memaparkan temuannya pada kegiatan pembangunan proyek semenisasi (PSU) di jalan Sukakaria Gg Rahmat Rt 004/Rw 027 kelurahan Tuah Karya, Kec, Tuah Madani. Kota Pekanbaru Riau , yang di kerjakan oleh CV ANDI BINA CITRA yang di awasi oleh Konsultan CV,Plena Intireka Mahesatama yang di selenggarakan oleh Dinas Perumahan Rakyat dan Pemukiman di duga keras memalsukan meterial beton Redmik K225 menjadi K125.
Hal ini sangat merugikan ke uangan negara sekitar Rp 350,000 per meter kubik , bila kita lihat panjang kegiatan tersebut hanya sekitar 150 lebih kurang dengan ketebalan hamparan beton 8/10 centi meter dengan lebar 4 meter.
Kalau di kalikan Panjang 150 Meter x 4 meter terdapat jumlah seluruh pekerjaan lebih kurang 600 meter x 0,09 ketebalan , sehingga dapat kita simpulkan volume pekerjaan sebanyak 54 meter kubik kata Ruslan Hutagalung .
Menurut Ruslan Hutagalung ketua umum LSM KPB , ada dugaan penyelewengan volume oleh Andi Bina Citra sekitar 30 meter kubik, soalnya kalau di lihat dari Rp 199,212,000 besaran dana kontrakkan ini sudah bisa menghampar lokasi kegiatan sepanjang 200 meter lebih kurang untuk kegiatan itu dan kemungkinan volume dalam kegiatan pun di duga lebih dari 60 meter kubik
Dinas perumahan rakyat dan permukiman bpk Sandi St yang di hubungi LSM KPB melalui washp nya hanya dapat menjawab , Kalau untuk melapis minimal 10 centi meter dan tidak menerangkan berapa panjang kegiatan dan berapa volume kontrak
Menurut sumber Comando yang tidak mau di sebut namanya , harga redmik pemerintah kota pekanbaru K225 bisa mencapai Rp 1,350 ribu hingga 1,400 ribu per meter kubik , sedangkan K125 hanya ber Kisar Rp 750,000 per meter kubik (.tim media)
.