Konflik Agraria di Teluk Pulau Hulu, Warga Klaim Tanah Mereka Tertimpa Areal PT Sindora Seraya

Kamis, 02 Januari 2025 | 10:34:43 WIB
Konflik Agraria di Teluk Pulau Hulu, Warga Klaim Tanah Mereka Tertimpa Areal PT Sindora Serayai Foto:

Investigasi Konflik Agraria di Teluk Pulau Hulu: Warga Klaim Tanah Mereka Tertimpa Areal PT Sindora Seraya

GENTAONLINE.CO.ID – Konflik agraria yang melibatkan warga Teluk Pulau Hulu dan PT Sindora Seraya semakin memanas. Warga setempat, terutama Bapak Auzar alias Buyung, mengungkapkan keresahannya terkait status tanah ladang miliknya yang diduga termasuk dalam areal konsesi PT Sindora Seraya. Dalam upaya mencari kejelasan, Auzar melaporkan masalah tersebut kepada Dr. Elviriadi, seorang pakar lingkungan hidup dan kehutanan.

Auzar mengungkapkan, "Alhamdulillah, saya bertemu dengan Pak Dr. Elviriadi. Saya curhat soal nasib tanah ladang saya yang kini tidak jelas. Anak-anak saya butuh masa depan, dan saya berharap ada solusi," ujar Auzar saat ditemui beberapa waktu lalu.

Dr. Elviriadi, yang dikenal sebagai ahli lingkungan dan sering menjadi saksi ahli dalam berbagai kasus pengadilan, menyatakan akan turun langsung ke lokasi untuk memastikan situasi tersebut. "InsyaAllah, besok Jumat saya akan ke Teluk Pulau. Saya akan mengecek titik koordinat, sempadan tanah, serta profil perusahaan ini. Saya juga akan memastikan status izin HGU mereka dan siapa pemilik sah lahan ini," kata Elviriadi.

Menurutnya, kasus ini perlu segera diselesaikan, karena tanah yang menjadi hak warga tersebut kini terancam dikelola oleh pihak perusahaan tanpa adanya kejelasan hak hukum. Dr. Elviriadi berkomitmen untuk mengusut tuntas kasus ini, bahkan hingga ke tingkat Presiden jika diperlukan. "Bersama sahabat saya, Saiful, seorang jurnalis investigatif, saya akan terus memperjuangkan kasus ini. Kami akan membawa kasus ini sampai ke Istana Negara untuk memastikan keadilan bagi masyarakat kecil di Riau," pungkasnya.

Kekhawatiran warga Teluk Pulau Hulu semakin meningkat karena masa depan tanah mereka yang tidak pasti. Sejumlah pihak yang peduli terhadap masalah ini berharap agar pemerintah dan lembaga terkait dapat segera turun tangan untuk menyelesaikan konflik agraria ini secara adil dan transparan. Investigasi ini juga bertujuan untuk memastikan bahwa pengelolaan lahan di Riau tidak merugikan hak-hak warga yang telah lama mengelola tanah tersebut.

Pakar lingkungan dan masyarakat berharap agar semua pihak yang terlibat dapat menjaga keberlanjutan alam dan kepentingan masyarakat dalam penyelesaian konflik ini.

Sejarah PT Sindora Seraya di Rokan Hilir (Rohil). PT Sindora Seraya adalah perusahaan yang beroperasi di bidang perkebunan dan pengolahan hasil alam, terutama kelapa sawit, yang berlokasi di Kabupaten Rokan Hilir (Rohil), Provinsi Riau. Meskipun berperan penting dalam perekonomian lokal, perusahaan ini sering menghadapi konflik agraria dan isu-isu sosial dengan masyarakat setempat.

Pendiri dan Perkembangan Awal.Didirikan dengan tujuan untuk mengelola lahan dan sumber daya alam, PT Sindora Seraya mendapatkan izin dari pemerintah untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit. Seiring waktu, perusahaan ini memperluas area konsesinya dan membangun fasilitas pengolahan untuk mendukung operasionalnya.

Masalah dengan Masyarakat Lokal. Namun, ekspansi perusahaan tidak berjalan mulus. Warga, seperti yang terjadi di Teluk Pulau Hulu, mengklaim bahwa tanah mereka termasuk dalam areal konsesi PT Sindora Seraya tanpa persetujuan yang jelas. Konflik ini berfokus pada ketidakjelasan status lahan dan hak milik yang seringkali terabaikan. Walaupun PT Sindora Seraya berpegang pada izin yang mereka terima, masalah hukum terkait kepemilikan tanah yang belum diselesaikan seringkali menimbulkan ketegangan dengan masyarakat.

Pencapaian dan Peran Ekonomi. PT Sindora Seraya berperan penting dalam perekonomian daerah dengan menciptakan lapangan pekerjaan dan berkontribusi pada pembangunan infrastruktur serta pajak daerah. Meski demikian, perusahaan ini masih menghadapi kritik dari warga yang merasa tidak mendapatkan manfaat yang setimpal dari keberadaan perusahaan di wilayah mereka. Bahkan, banyak yang berpendapat bahwa meskipun perusahaan ini beroperasi di wilayah mereka, kontribusinya terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar terbilang minim. Masyarakat setempat merasa sengsara karena tidak merasakan dampak positif yang signifikan dari keberadaan perusahaan di daerah mereka.

Tantangan Lingkungan dan Keberlanjutan. Perusahaan juga dihadapkan pada tuntutan untuk meningkatkan praktik keberlanjutan, mengingat aktivitas perkebunan kelapa sawit sering kali berdampak negatif pada lingkungan, seperti deforestasi dan polusi. Peningkatan kesadaran akan keberlanjutan dan keadilan sosial menjadi tantangan besar bagi PT Sindora Seraya.

PT Sindora Seraya di Rokan Hilir memiliki peran signifikan dalam perekonomian lokal namun menghadapi tantangan besar, baik sosial, hukum, dan lingkungan. Penyelesaian konflik agraria yang melibatkan masyarakat dan perusahaan ini membutuhkan pendekatan yang transparan dan konstruktif agar tercipta hubungan yang saling menguntungkan. 

Namun, masyarakat sekitar masih merasakan ketidakadilan karena tidak merasakan manfaat yang cukup dari perusahaan ini. Penyelesaian yang lebih adil dan berbasis pada kepentingan rakyat sangat diharapkan agar pengelolaan lahan dan sumber daya alam di daerah ini dapat membawa manfaat bagi seluruh pihak.(lelek)

 

Tulis Komentar