Golkar Riau Fokus Regenerasi, Kader Muda Diharapkan Ambil Peran

Pekanbaru, GentaOnline.co.id – Menjelang pemilihan Ketua DPD I Partai Golkar Riau, sejumlah suara dari kader muda mulai mengemuka, menyerukan pentingnya regenerasi kepemimpinan di tubuh partai. Banyak pihak menilai bahwa hal ini menjadi kunci agar Golkar tetap relevan di tengah dinamika politik yang terus berkembang.
Salah satu suara penting datang dari Alfan Khairi, mantan Plt Ketua DPD Golkar Kampar versi Agung Laksono, yang telah berpengalaman dalam dunia politik. Dalam wawancaranya pada Ahad (5/1/2025), Alfan menyatakan bahwa Golkar harus membuka lebih banyak ruang bagi kader muda untuk tampil. "Golkar membutuhkan figur pemimpin yang tidak hanya berpengalaman, tetapi juga adaptif terhadap tantangan politik modern," ujarnya.
Alfan juga menambahkan bahwa partai perlu mengembangkan inovasi dan pendekatan baru untuk menyasar segmen pemilih milenial. "Pemimpin Golkar ke depan harus mampu menjawab kebutuhan pemilih muda yang kritis dan tidak alergi terhadap perubahan," tegasnya.
Menanggapi dinamika politik internal partai, Alfan mengingatkan bahwa soliditas partai harus tetap dijaga, terutama di tengah kontestasi pemilihan Ketua DPD I. "Golkar adalah rumah besar. Perbedaan pandangan harus dilihat sebagai kekuatan, bukan ancaman," katanya.
Ia juga berharap agar DPP Golkar segera memberikan arahan yang jelas agar pemilihan Ketua DPD I berjalan demokratis dan bebas dari intrik politik. "Kita harus fokus pada regenerasi, bukan justru terjebak pada konflik yang kontraproduktif," imbuhnya.
Di sisi lain, sejumlah kader senior turut menyerukan pentingnya mendukung calon pemimpin yang memahami karakteristik lokal Riau. Beberapa nama seperti Harris, mantan Bupati Pelalawan, dan Yulisman, Ketua DPRD Riau, disebut-sebut sebagai figur potensial. Namun, beberapa pihak juga mendorong figur baru yang lebih progresif agar tercipta harmoni antara kader senior dan junior.
Dengan berakhirnya masa jabatan Ketua DPD I Golkar Riau pada Januari ini, Alfan berharap proses transisi kepemimpinan dapat membawa angin segar bagi partai. "Kita ingin melihat Golkar Riau yang lebih solid, inovatif, dan siap bersaing dalam Pemilu 2029," pungkasnya.
Lebih lanjut, Alfan memberikan komentar kritis terhadap kondisi Partai Golkar di Riau pasca-pilkada serentak. Ia menilai bahwa partai mengalami kemunduran, dengan hanya memenangkan dua kabupaten dari 12 yang dipertaruhkan, yakni Inhil dan Siak. Alfan menegaskan pentingnya evaluasi internal dan mengusulkan agar Syamsuar, yang memimpin Golkar Riau sebelumnya, berinisiatif untuk berdiskusi dengan para senior mengenai masa depan partai.
"Golkar Riau tidak bisa terus terpecah menjadi kelompok-kelompok. Kita harus bersatu untuk membesarkan partai dan fokus pada kesatuan," tegas Alfan. Ia berharap ke depan, Golkar Riau dapat lebih solid dan siap menghadapi tantangan Pemilu 2029. (Adr)