MENU TUTUP

Kubu Jokowi Sebut Akuisisi Freeport adalah Prestasi, BPN Prabowo Sebut 'Habis Kontrak'

Jumat, 15 Februari 2019 | 18:34:31 WIB
Kubu Jokowi Sebut Akuisisi Freeport adalah Prestasi, BPN Prabowo Sebut 'Habis Kontrak'

GENTAONLINE.COM-Sebanyak 51% saham PT Freeport Indonesia (PTFI) akhirnya telah dimiliki oleh pemerintah Indonesia. 

Presiden Jokowi menyebut proses tersebut tidaklah mudah. Dibutuhkan negosiasi yang kuat untuk menjadi pemegang saham mayoritas tersebut. 

Saat deklarasi relawan akhir tahun lalu, Jokowi menceritakan ada tekanan yang dihadapi oleh pemerintah saat merebut saham Freeport. "Kalau tidak ada tekanan dari dulu sudah kita dapatkan. Negosiasinya alot tapi disampaikan ke menteri, saya maunya mayoritas, terserah berapa tapi mayoritas," ujar Jokowi. 

Memang, proses pengambilalihan saham ini terjadi proses yang tarik ulur. Negosiasi mulai dari Menteri Keuangan hingga Menteri ESDM dengan Freeport dilakukan dan akhirnya membuahkan hasil. 

Pencapaian itu disebut-sebut sebagai prestasi pemerintahan Jokowi. Pasalnya, banyak keuntungan yang bisa didapatkan oleh negara dengan kepemilikan saham ini. 

PT Inalum (Persero) selaku perwakilan Indonesia telah membayar lunas transaksi senilai US$ 3,85 miliar itu.

Di balik proses panjang itu ada peranan penting dari pemerintah yang berupaya melakukan negosiasi. Peranan itu salah satunya dimainkan oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan. "Yang penting itu divestasi 51% saham selesai dikerjakan bersama, harus bikin smelter berdasarkan UU, harus IUPK, kan sudah memenuhi," ujarnya.

Jonan yang disebut oleh eks Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan sebagai tokoh kunci di balik penguasaan PTFI oleh Indonesia itu enggan berkomentar terkait kesuksesannya.

Menurutnya saat ini yang lebih penting adalah bagaimana memanfaatkan tambang dengan kekayaan alam yang sangat besar itu sepenuhnya untuk kemakmuran rakyat. Dia justru menyindir pihak-pihak yang nyaring berkomentar saat proses negosiasi berlangsung.

Namun, ditempat berbeda Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Drajad Wibowo menyebut keberhasilan Jokowi merebut saham Freeport tak sesuai dengan fakta yang ada. 

Drajad mengatakan akuisisi saham Freeport oleh pemerintah hanya klaim semata. Proses tersebut terjadi karena kontrak Freeport sudah habis.

Selain itu, Ketua DPP Gerindra, Ahmad Riza Patria juga mengkritik langkah pemerintah yang telah melunasi pembayaran divestasi saham Freeport. Menurutnya, selain karena divestasi saham Freeport bukan kewenangan pemerintahan saat ini, dia juga mengkritik cara pembayarannya yang menggunakan utang. (*)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Dugaan Pengalihan 723 Hektare Lahan Warga di Kampar, Kades Disebut Terlibat

2

Diduga Bermain di Balik Layar, Dugaan Orkestrasi Politik Bupati Pelalawan

3

Kontraktor Kampar Akhirnya Terima Pembayaran, Ekonomi Bangkinang Bergairah: Ada yang Langsung Lunasi Utang, Ada yang Belanja Perabot Rumah Tangga

4

Purbaya Ungkap Modus Manipulasi Ekspor Sawit, 200 Pelaku Usaha Dipanggil

5

Angkatan IV Pengurus Kopdes Merah Putih di Kampar Ikuti Pelatihan Peningkatan Kapasitas

6

Pemprov Riau Akan Selidiki Kebijakan PT Trada Merumahkan 18 Karyawan, SF Hariyanto Minta Inspektorat Turun Periksa Tata Haira

7

KADIS KOPERASI KAMPAR DIDUGA TERLIBAT SUAP DI BAWAH MEJA PULUHAN JUTA

8

DLHK Riau Disebut Abai, Perusahaan Diduga Beroperasi Tanpa Amdal

9

Semua Berkas Diangkut, Termasuk Data Pokir DPRD Riau: KPK Fokus Proses Anggaran Proyek Era Abdul Wahid