MENU TUTUP

Fraksi Gerindra Minta Pemerintah Tarik RUU Cipta Kerja

Sabtu, 22 Februari 2020 | 10:01:52 WIB
Fraksi Gerindra Minta Pemerintah Tarik RUU Cipta Kerja Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPR Ahmad Muzani

GENTAONLINE.COM -- Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPR Ahmad Muzani meminta pemerintah untuk menarik omnibus law RUU Cipta Kerja jika memang masih ada kesalahan di dalamnya. "Prosesnya karena ada yang salah ketik, ditarik terus kemudian diajukan konsep yang baru," ujar Muzani di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (20/2).

 
Fraksi Gerindra juga akan mendiskusikan Pasal 170 yang berada dalam RUU Cipta Kerja. Diskusi guna mendalami RUU tersebut dan mengambil langkah yang konstruktif. "Respons publik jangan dianggap penghambat dari pembahasan UU tapi harus dianggap sebagai proses yang memperkuat dan memperkaya pikiran yang bekembang dalam UU," ujar Muzani.
 

Sebab, Pasal 170 dinilai dapat menganulir fungsi dari DPR jika tak ada kesalahan ketik di dalamnya. "Jadi pola ketatanegaraan kita jadi berbenturan dengan pola-pola berikutnya. Karena, jangan sampai menganulir fungsi DPR," ujar Muzani. Jika isi dalam pasal tersebut benar, Muzani menilai, RUU Cipta Kerja dapat mengebiri demokrasi. Sebab, pemerintah memiliki kekuatan untuk mengubah undang-undang lewat Peraturan Pemerintah (PP).

 

"Ini menimbulkan kekhawatiran baru tentang rezim yang malah bisa mengkebiri proses demokrasi," ujar Muzani. Pasal 170 ayat (1) rancangan undang-undang (RUU) omnibus law Cipta Kerja, mengatakan bahwa Presiden akan diberi kewenangan mengubah UU lewat Peraturan Pemerintah (PP). 

 

Pasal 170 ayat (1) berbunyi "Dalam rangka percepatan pelaksanaan kebijakan strategis cipta kerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1), berdasarkan Undang-Undang ini Pemerintah Pusat berwenang mengubah ketentuan dalam Undang-Undang ini dan/atau mengubah ketentuan dalam Undang-Undang yang tidak diubah dalam Undang-Undang ini."

Sedangkan, Pasal 170 ayat (2) berbunyi "Perubahan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah." (rep)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Dugaan Pengalihan 723 Hektare Lahan Warga di Kampar, Kades Disebut Terlibat

2

Diduga Bermain di Balik Layar, Dugaan Orkestrasi Politik Bupati Pelalawan

3

Kontraktor Kampar Akhirnya Terima Pembayaran, Ekonomi Bangkinang Bergairah: Ada yang Langsung Lunasi Utang, Ada yang Belanja Perabot Rumah Tangga

4

Purbaya Ungkap Modus Manipulasi Ekspor Sawit, 200 Pelaku Usaha Dipanggil

5

Angkatan IV Pengurus Kopdes Merah Putih di Kampar Ikuti Pelatihan Peningkatan Kapasitas

6

Pemprov Riau Akan Selidiki Kebijakan PT Trada Merumahkan 18 Karyawan, SF Hariyanto Minta Inspektorat Turun Periksa Tata Haira

7

KADIS KOPERASI KAMPAR DIDUGA TERLIBAT SUAP DI BAWAH MEJA PULUHAN JUTA

8

DLHK Riau Disebut Abai, Perusahaan Diduga Beroperasi Tanpa Amdal

9

Semua Berkas Diangkut, Termasuk Data Pokir DPRD Riau: KPK Fokus Proses Anggaran Proyek Era Abdul Wahid