MENU TUTUP

Antrean Penumpang Mengular, Bukti Imbauan Jokowi Tak Mempan

Senin, 16 Maret 2020 | 13:23:54 WIB
Antrean Penumpang Mengular, Bukti Imbauan Jokowi Tak Mempan

GENTAONLINE.COM - Anggota Komisi V DPR RI Irwan menyebut kebijakan pragmatis yang diambil pemerintahan Joko Widodo dalam menyikapi penyebaran virus corona (covid-19) merupakan penyebab antrean mengular di sejumlah halte bus Transjakarta, stasiun kereta rel listrik (KRL), dan Moda Raya Terpadu (MRT).

Menurutnya, kebijakan yang dikeluarkan pemerintah tidak fokus untuk mengantisipasi penyebaran virus corona lebih luas dan terlihat masih ingin agar pertumbuhan ekonomi tidak terganggu.

"Begitulah jika kebijakan penanganan corona pragmatis. Pemerintah ingin dua-duanya aman dan dijalankan, ingin pertumbuhan ekonomi tidak terganggu dan di sisi lain ingin corona ditangani.

Akhirnya, dua-duanya tidak fokus," kata Irwan kepada CNNIndonesia.com, Senin (16/3). Dia mendesak agar pemerintah mengambil sebuah langkah tegas dengan mengutamakan keselamatan masyarakat.

Menurut Ketua DPP Partai Demokrat itu, imbauan Presiden Jokowi agar masyarakat melakukan aktivitas di rumah seharusnya diikuti dengan perintah untuk melakukan lockdown atau penutupan akses wilayah terdampak virus corona. Irwan menambahkan, perintah dari pemerintah untuk melakukan lockdown dibutuhkan agar masyarakat yang berprofesi sebagai karyawan atau pekerja memiliki alasan yang jelas untuk bekerja dari rumah tanpa harus mengalami pemotongan upah atau gaji.

"Sehingga para buruh pekerja punya legal standing yang jelas untuk beraktivitas dari rumah dan tidak mempengaruhi kesejahteraan mereka," tutur Irwan. Antrean penumpang dilaporkan terjadi di sejumlah halte bus Transjakarta, stasiun KRL, dan MRT. Antrean ini disesalkan penumpang mengingat ada wabah corona ada imbauan untuk menghindari kerumunan.

Veronica penumpang KRL di Stasiun Bogor mengatakan antrean cukup panjang terjadi di stasiun tersebut. Menuruttnya di gerbang tap in, ada pengukuran suhu tubuh. "Antreannya mengular dan enggak tertib, hanya ada tiga thermal scanner yang digunakan di depan pintu tap in, itu pun petugasnya kelihatan enggak siap," ujarnya .

Pemberlakuan pengecekan suhu tubuh di pintu masuk stasiun dilakukan dalam rangka menanggulangi infeksi virus corona. PT Transjakarta juga menerapkan social distance untuk mengurangi penyebaran infeksi virus corona dengan cara mengurangi jumlah armada bis yang dioperasionalkan.

PT Transjakarta mengumumkan melalui akun resmi twitternya @PT_Transjakarta mengurangi layanan Transjakarta, sehingga bis yang biasanya datang setiap lima menit sekali menjadi dua puluh menit sekali. Hal ini membuat penumpangan terjadi di sejumlah halte.(cnn)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Kades Muara Uwai Diduga Selewengkan Dana Desa dan Jual Tanah Kas Desa

2

Gejolak di Kampar Tokoh Adat Marah, Sekda Dinilai Arogan dan Lecehkan Ninik Mamak

3

FEIS UIN Suska Riau Rayakan Milad ke-20, Dema Sukses Gelar ECOS Fest Penuh Semangat

4

Irwan Saputra Diduga Gelapkan Dana KUR BNI, Kabur ke Malaysia — Publik Desak Penegak Hukum Bergerak, Tagih Janji Presiden Prabowo

5

DPRD Siak Desak Polsek Kandis Tangkap Pimpinan Koperasi Makmur Mandiri Diduga Tipu Ratusan Juta

6

Eks Ketua DPRD Kuansing Muslim Ditahan, Minta Anggota Banggar Lain Ikut Diproses

7

Proyek Turap di Jalan Lintas Bangkinang–Pekanbaru Diduga Siluman, Masyarakat Desak Pemerintah Usut

8

Warga Gunung Mulya Desak Kejati Riau Panggil PT Adi Mulya Agrolestari yang Diduga Tak Bayar Hak Warga

9

Aksi Berdarah di Depan Kanwil BPN Riau, Massa Desak Presiden Prabowo Copot Pejabat dan Usut Mafia Tanah