MENU TUTUP

Jokowi: Indonesia Mulai Produksi Vaksin COVID-19 Tahun Depan

Selasa, 14 Juli 2020 | 09:10:49 WIB
Jokowi: Indonesia Mulai Produksi Vaksin COVID-19 Tahun Depan foto internet

GENTAONLINE.COM - Presiden Jokowi menargetkan Indonesia mulai memproduksi vaksin COVID-19 pada Januari-April 2021.

"Ada kerja sama dengan Sinovac, dan perusahaan lain, perkiraan kami akan masuk produksi kira-kira antara Januari-April tahun depan," kata Jokowi di Istana Merdeka Jakarta, Senin (13/7). "Uji klinis kalau tidak salah sudah sampai uji ke-3, tetapi perlu enam bulan untuk uji terakhir, jadi kira-kira diproduksi Januari sampai April (2021)," imbuh bapak tiga anak itu.Target produksinya adalah sebanyak 347 juta vaksin.

"Kebutuhannya kami hitung 347 juta vaksin karena satu orang bisa tidak hanya sekali saja divaksin, karena orang yang sudah divaksin bisa mental lagi, jadi harus divaksin lagi," ungkapnya. Presiden Jokowi menargetkan pada 2021 dapat diproduksi 170 juta vaksin.

"Nanti kelompok yang diprioritaskan untuk mendapat vaksin adalah bagi tenaga kesehatan dan kelompok rentan, dan wilayah merah," tutur Jokowi. Sebelumnya diberitakan PT Bio Farma (Persero) pada Juli 2020 mulai melakukan uji klinis ketiga vaksin COVID-19 bekerja sama dengan Sinovac Biotech Ltd, perusahaan bioteknologi asal China.

Sedangkan PT Kalbe Farma Tbk bekerja sama dengan perusahaan asal Korea Selatan, Genexine Inc. Kerja sama keduanya mulai memasuki tahap uji klinis.

Kerja sama dengan Sinovac, tetapi pasti nanti dia (Sinovac) akan memberikan untuk rakyatnya dulu sebanyak 1,4 miliar (orang), berapa tahun akan selesai? Korea (Selatan) juga akan selesaikan dengan rakyatnya dulu baru diekspor oleh karena itu Indonesia bekerja sama dengan beberapa negara agar produksi bisa cepat," ujar Jokowi. Apalagi Bio Farma diketahui sudah berpengalaman dengan vaksin polio. "Kami siapkan biofarma, dia pernah pengalaman polio. Kuncinya adalah vaksin dan mengerem agar COVID-19 tidak naik secara drastis," tutur presiden.

Sebelum vaksin ditemukan, Presiden Jokowi menekankan untuk melakukan tes masif, "tracing" agresif dan "treatment" yang dilakukan dengan baik. "Saat vaksinasi sudah dilakukan, baru bisa turun kalau sekarang adalah mencegah agar (kasus positif) tidak naik, yang sembuh makin banyak, yang 'positive ratenya', apalagi tes masif, 'tracing' agresif, 'treatment' yang dikerjakan manajemen yang baik, beberapa daerah belum melakukan ini, kami ingatkan," ungkap Presiden. Sinovac mengklaim vaksin COVID-19 ini aman dan mampu memicu respons kekebalan dan menunjukkan adanya potensi mempertahankan diri melawan infeksi virus corona baru. Vaksin buatan Sinovac diberi nama CoronaVac.(jpnn)


 

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Kades Muara Uwai Diduga Selewengkan Dana Desa dan Jual Tanah Kas Desa

2

Gejolak di Kampar Tokoh Adat Marah, Sekda Dinilai Arogan dan Lecehkan Ninik Mamak

3

FEIS UIN Suska Riau Rayakan Milad ke-20, Dema Sukses Gelar ECOS Fest Penuh Semangat

4

Irwan Saputra Diduga Gelapkan Dana KUR BNI, Kabur ke Malaysia — Publik Desak Penegak Hukum Bergerak, Tagih Janji Presiden Prabowo

5

DPRD Siak Desak Polsek Kandis Tangkap Pimpinan Koperasi Makmur Mandiri Diduga Tipu Ratusan Juta

6

Eks Ketua DPRD Kuansing Muslim Ditahan, Minta Anggota Banggar Lain Ikut Diproses

7

Proyek Turap di Jalan Lintas Bangkinang–Pekanbaru Diduga Siluman, Masyarakat Desak Pemerintah Usut

8

Warga Gunung Mulya Desak Kejati Riau Panggil PT Adi Mulya Agrolestari yang Diduga Tak Bayar Hak Warga

9

Aksi Berdarah di Depan Kanwil BPN Riau, Massa Desak Presiden Prabowo Copot Pejabat dan Usut Mafia Tanah