MENU TUTUP
Wapres:

Indonesia Jadi ‘Tukang Stempel’ Produk Halal Impor

Sabtu, 24 Oktober 2020 | 14:22:38 WIB
Indonesia Jadi ‘Tukang Stempel’ Produk Halal Impor wapres

GENTAONLINE.COM - Indonesia merupakan negara berpenduduk 267 juta jiwa dan negara dengan jumlah penduduk muslim terbesar sebesar 87 persen dari total populasinya. Indonesia juga merupakan pasar yang menentukan dalam perdagangan produk halal dunia.

Tercatat pada 2018, Indonesia membelanjakan 214 miliar dolar AS untuk produk halal atau mencapai 10 persen dari  pangsa produk halal dunia. Bahkan, Indonesia merupakan konsumen terbesar dibandingkan dengan negara-negara mayoritas muslim lainnya.

Wakil Presiden Maruf Amin menilai Indonesia masih banyak mengimpor produk-produk halal dari luar negeri. Indonesia selama ini hanya menjadi konsumen dan ‘tukang stempel’ untuk produk halal yang diimpor.

“Kita perlu bersungguh-sungguh untuk menjadikan Indonesia sebagai produsen dan eksportir produk halal terbesar di dunia. Adanya segala sumber daya yang dimiliki, saya percaya Indonesia memiliki peluang yang besar sebagai negara produsen dan pengekspor produk halal terbesar di dunia,” ujarnya saat konferensi pers virtual ‘Indonesia Menuju Pusat Produsen Halal Dunia’ Sabtu (24/10).

Menurutnya pasar halal global memiliki potensi yang sangat besar. Pada 2018, konsumsi produk pasar halal dunia mencapai 2,2 triliun dolar AS dan akan terus berkembang mencapai 3,2 triliun dolar AS pada 2024. Adanya potensi tersebut, Indonesia harus dapat memanfaatkan potensi pasar halal dunia ini dengan meningkatkan ekspor yang saat ini baru berkisar 3,8 persen dari total pasar halal dunia.

Berdasarkan laporan Global Islamic Economic Report 2019, Brazil merupakan eksportir produk makanan dan minuman halal nomor satu di dunia dengan nilai 5,5 miliar dolar AS yang disusul oleh Australia dengan nilai 2,4 miliar dolar AS. Permintaan produk halal oleh konsumen muslim global pun mengalami peningkatan setiap tahunnya.

The State of Global Islamic Economy Report 2019/2020 memperlihatkan besarnya pengeluaran konsumen muslim dunia untuk makanan dan minuman halal, pariwisata ramah muslim, halal lifestyle, serta farmasi halal mencapai 2,2 triliun dolar AS pada 2018, dan diproyeksikan akan mencapai 3,2 triliun dolar AS pada 2024. Adanya perkiraan penduduk muslim yang mencapai 2,2 miliar jiwa pada 2030, maka angka perekonomian pasar industri halal global akan terus meningkat dengan pesat.

“Tentunya hal ini merupakan potensi yang sangat besar yang harus dimanfaatkan peluangnya oleh Indonesia dengan memenuhi kebutuhan global melalui ekspor produk halal dari Indonesia,” ucapnya.(rep)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Gejolak di Kampar Tokoh Adat Marah, Sekda Dinilai Arogan dan Lecehkan Ninik Mamak

2

FEIS UIN Suska Riau Rayakan Milad ke-20, Dema Sukses Gelar ECOS Fest Penuh Semangat

3

Irwan Saputra Diduga Gelapkan Dana KUR BNI, Kabur ke Malaysia — Publik Desak Penegak Hukum Bergerak, Tagih Janji Presiden Prabowo

4

DPRD Siak Desak Polsek Kandis Tangkap Pimpinan Koperasi Makmur Mandiri Diduga Tipu Ratusan Juta

5

Eks Ketua DPRD Kuansing Muslim Ditahan, Minta Anggota Banggar Lain Ikut Diproses

6

Proyek Turap di Jalan Lintas Bangkinang–Pekanbaru Diduga Siluman, Masyarakat Desak Pemerintah Usut

7

Warga Gunung Mulya Desak Kejati Riau Panggil PT Adi Mulya Agrolestari yang Diduga Tak Bayar Hak Warga

8

Aksi Berdarah di Depan Kanwil BPN Riau, Massa Desak Presiden Prabowo Copot Pejabat dan Usut Mafia Tanah

9

Diduga Pungli, Pengurus DEMA Universitas dan Fakultas di UIN Suska Riau Keluhkan Pungutan Sewa Lapak Tenda Rp. 50 - 150 Ribu per Hari