MENU TUTUP

Pemerintah Perlu Sosialisasi Vaksinasi kepada Guru

Kamis, 18 Maret 2021 | 10:02:00 WIB
Pemerintah Perlu Sosialisasi Vaksinasi kepada Guru

GENTAONLINE.COM - Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) mendorong pemerintah untuk melakukan sosialisasi masif soal vaksinasi Covid-19 kepada guru. Sebab, masih ada guru yang menolak divaksinasi.

FSG melakukan survei tentang “Persepsi Guru Atas Program Vaksinasi” ini diikuti oleh 2.406 guru dari 26 provinsi di Indonesia. Hasil survei menunjukkan bahwa 91,73 persen guru bersedia divaksinasi dan 8,27 persen guru menolak. 

Meski angka guru yang bersedia divaksinasi lebih tinggi, FSGI menilai guru yang tidak bersedia divaksinasi harus dilakukan pendekatan khusus. "FSGI mendorong Kemendikbud dinas-dinas pendidikan dan kesehatan untuk melakukan sosialisasi lebih masif, khususnya untuk guru jenjang SMA/SMK dan yang berusia di bawah 50 tahun agar mendukung 

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) beserta dinas-dinas kesehatan di daerah harus memperhatikan alasan-alasan guru menolak vaksinasi. Jika ditelusuri berdasarkan asal wilayah ditemukan bahwa guru-guru yang berasal dari luar Jawa lebih banyak yang menolak untuk divaksinasi, yaitu sebanyak 24,35 persen, sedangkan guru-guru yang berasal dari Jawa yang hanya 4,84 persen. 

Ia mengatakan alasan guru tidak bersedia divaksinasi karena khawatir dengan efek samping vaksinasi Covid-19, yaitu sebanyak 63,32 persen. Sementara itu sebanyak 41,71 persen uguru tidak bersedia divaksin karena ragu dengan kualitas produk vaksin. 

Alasan lainnya, memiliki penyakit bawaan (komorbid) sebanyak 25,13 persen dan karena pemberitaan negatif tentang vaksinasi di media sosial sebanyak 22,11 persen. Ada juga yang menyatakan karena masih ada kemungkinan tertular Covid-19 sebanyak 12,06 persen. 

FSGI juga mendorong agar materi sosialisasi ditekankan pada kualitas vaksin dan efek sampingnya, serta jaminan keberhasilan vaksin. Sebab, guru-guru yang menolak banyak disebabkan karena tidak yakin dengan kemampuan vaksin menangkal Covid-19. 

"FSGI mendorong pemerintah pusat dan daerah tidak menjadikan program Vaksinasi dasar untuk membuka sekolah, sebelum memastikan tersedianya prokes di sekolah, dan adanya jaminan bahwa ada SOP Protokol Kesehatan dapat dijalankan oleh semua warga sekolah," kata Heru. (rep)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Dugaan Pengalihan 723 Hektare Lahan Warga di Kampar, Kades Disebut Terlibat

2

Diduga Bermain di Balik Layar, Dugaan Orkestrasi Politik Bupati Pelalawan

3

Kontraktor Kampar Akhirnya Terima Pembayaran, Ekonomi Bangkinang Bergairah: Ada yang Langsung Lunasi Utang, Ada yang Belanja Perabot Rumah Tangga

4

Purbaya Ungkap Modus Manipulasi Ekspor Sawit, 200 Pelaku Usaha Dipanggil

5

Angkatan IV Pengurus Kopdes Merah Putih di Kampar Ikuti Pelatihan Peningkatan Kapasitas

6

Pemprov Riau Akan Selidiki Kebijakan PT Trada Merumahkan 18 Karyawan, SF Hariyanto Minta Inspektorat Turun Periksa Tata Haira

7

KADIS KOPERASI KAMPAR DIDUGA TERLIBAT SUAP DI BAWAH MEJA PULUHAN JUTA

8

DLHK Riau Disebut Abai, Perusahaan Diduga Beroperasi Tanpa Amdal

9

Semua Berkas Diangkut, Termasuk Data Pokir DPRD Riau: KPK Fokus Proses Anggaran Proyek Era Abdul Wahid