MENU TUTUP

Kata Saksi Ahli, Penunjukan Vendor Bansos Covid-19 Adalah Kewenangan Penuh PPK

Kamis, 08 April 2021 | 10:21:20 WIB
Kata Saksi Ahli, Penunjukan Vendor Bansos Covid-19 Adalah Kewenangan Penuh PPK

GENTAONLINE.COM - Mekanisme penunjukan langsung vendor pengadaan barang dan jasa pemerintah merupakan kewenangan penuh pejabat pembuat komitmen (PPK). Dalam keadaan darurat, PPK bisa menunjuk langsung vendor agar barang tersebut bisa diperoleh dalam waktu yang sesingkat-singkatnya.

Demikian pandangan ahli hukum bidang pengadaan barang dan jasa dari Universitas Trisakti, Anna Maria Tri Anggraini saat dihadirkan menjadi saksi ahli dalam sidang lanjutan kasus korupsi Bansos Covid-19 dengan terdakwa Hari Van Sidabuke di Pengadilan Tipikor, Rabu (7/4).

“PPK dalam hal ini mempunyai kewenangan penuh untuk menentukan seseorang menjadi vendor (pengadaan barang dan jasa),” jelas Anna. 

Adapun PPK pengadaan barang/jasa bansos sembako dalam rangka penanganan Covid-19 di Kemensos tahun 2020 dijabat Mateus Joko Santoso (MJS) yang juga berstatus terdakwa. 

Saksi ahli menjelaskan, keadaan darurat seperti pandemi corona, PPK bisa menggunakan diskresi untuk menunjukkan secara langsung vendor pengadaan barang, terutama barang kebutuhan masyarakat.

“PPK dalam keadaan darurat akan mengusahakan segala cara untuk memilih atau menentukan seorang vendor yang mempunyai kemampuan sehingga tujuan pengadaan barang dalam bentuk sembako dapat terlaksana agar kebutuhan pangan masyarakat terpenuhi,” lanjutnya. 

Namun demikian, hal itu bisa dilakukan bukan tanpa pertimbangan. Sedikitnya ada tiga aspek yang perlu diperhatikan sebelum menunjuk langsung vendor, yakni kemampuan dasar (permodalan), pengalaman (apakah pernah atau sedang mengerjaan pengadaan barang sejenis di kementerian atau lembaga lain) dan memenuhi kualifikasi, yakni kualifikasi administrasi, kualifikasi teknik, dan kualifikasi harga.

“Ukuran yang dipakai PPK secara umum adalah kemampuan dasar, ini terkait dengan aspek permodalan dan kedua biasanya dicarikan bahwa dia sudah berpengalaman untuk pengadaan barang sejenis,” urainya. 

Kuasa Hukum Juliari Batubara, Dion Pongkor juga sebelumnya menyoroti peran PPK MJS dalam pengadaan barang bansos sembako untuk penanganan Covid-19. Dion menduga MJS berbohong soal pungutan fee bansos Covid-19. 

Ia juga menduga pungutan fee bansos hanya permainan untuk kepentingan pribadi MJS tanpa sepengetahuan Juliari sebagai Menteri Sosial RI. 

"MJS ini memungut fee bansos itu sebenarnya adalah permainan dia sendiri, tetapi karena sekarang sedang masalah hukum, tinggal dia melemparkan ke atas (Juliari)," ujar Dion beberapa waktu lalu.(rml)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Dugaan Pengalihan 723 Hektare Lahan Warga di Kampar, Kades Disebut Terlibat

2

Diduga Bermain di Balik Layar, Dugaan Orkestrasi Politik Bupati Pelalawan

3

Kontraktor Kampar Akhirnya Terima Pembayaran, Ekonomi Bangkinang Bergairah: Ada yang Langsung Lunasi Utang, Ada yang Belanja Perabot Rumah Tangga

4

Purbaya Ungkap Modus Manipulasi Ekspor Sawit, 200 Pelaku Usaha Dipanggil

5

Angkatan IV Pengurus Kopdes Merah Putih di Kampar Ikuti Pelatihan Peningkatan Kapasitas

6

Pemprov Riau Akan Selidiki Kebijakan PT Trada Merumahkan 18 Karyawan, SF Hariyanto Minta Inspektorat Turun Periksa Tata Haira

7

KADIS KOPERASI KAMPAR DIDUGA TERLIBAT SUAP DI BAWAH MEJA PULUHAN JUTA

8

DLHK Riau Disebut Abai, Perusahaan Diduga Beroperasi Tanpa Amdal

9

Semua Berkas Diangkut, Termasuk Data Pokir DPRD Riau: KPK Fokus Proses Anggaran Proyek Era Abdul Wahid