MENU TUTUP

Muhadjir Akui Peniadaan Mudik Tak Sukses 100%, Tapi Tak Gagal

Senin, 17 Mei 2021 | 10:52:38 WIB
Muhadjir Akui Peniadaan Mudik Tak Sukses 100%, Tapi Tak Gagal

GENTAONLINE.COM - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengakui larangan mudik Lebaran tahun ini tidak berhasil 100 persen. Akan tetapi, dia juga enggan menganggap gagal.

readyviewed Diketahui, pemerintah menetapkan larangan mudik Lebaran guna menghindari lonjakan kasus corona (Covid-19) di tanah air sepanjang 6-17 Mei.

"Memang kebijakan peniadaan mudik ini tidak berhasil 100 persen, tapi bukan berarti gagal sama sekali. Secara umum sudah bagus," kata Muhadjir dalam keterangan resminya yang dikutip Senin (17/5).

Muhadjir mengatakan bahwa pemerintah telah mengevaluasi pelaksanaan larangan mudik lebaran tahun ini. Termasuk membandingkan data penanganan pelarangan mudik tahun lalu.

Ia menilai secara umum aturan tersebut telah berjalan cukup baik meski tidak berhasil 100 persen.

"Termasuk jalur-jalur tikus dan kita pelajari secara detail. Kemudian modus operandi mereka yang nekat dengan cara-cara yang menurut mereka kreatif tapi sebetulnya itu tidak terbukti juga sudah kita antisipasi," kata dia.

Selain itu, Muhadjir mengatakan pemerintah pun telah menyiapkan langkah dalam mengantisipasi kedatangan pemudik atau arus balik.

Ia memastikan antisipasi dilakukan tidak hanya di Ibu Kota Provinsi DKI Jakarta, tetapi juga di beberapa pusat kota termasuk masing-masing ibu kota provinsi.

"Ini semua sudah kita hitung termasuk ibu kota di setiap provinsi yang nanti juga akan menjadi tujuan arus balik. Ini sudah kita hitung betul, mudah-mudahan nanti perhitungan kita mendekati benar," ujar dia.

Muhadjir turut mengutip data dari kepolisian yang menunjukkan jumlah pemudik tahun ini sekitar 1 juta orang. Jumlah tersebut, klaim dia, berkurang signifikan dibandingkan tahun lalu dan menandakan aturan peniadaan mudik berjalan cukup efektif.

Pemerintah, lanjutnya, juga telah mempersiapkan berbagai fasilitas kesehatan untuk menangani Covid-19 usai libur lebaran. Misalnya penambahan tempat tidur rumah sakit, ruang ICU, serta ketersediaan oksigen.

Kementerian Kesehatan pun telah menambah jumlah pelacak atau tracer dari 5 ribu menjadi 100 ribu orang.

"Mudah-mudahan ini akan bisa lebih mengefektifkan untuk mencegah terjadinya penyebaran varian baru yang sudah berada di Singapura, Malaysia, Filipina, dan mudah-mudahan tidak sampai seperti yang terjadi di negara yang sangat parah," kata dia.(cnn)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Dugaan Pengalihan 723 Hektare Lahan Warga di Kampar, Kades Disebut Terlibat

2

Diduga Bermain di Balik Layar, Dugaan Orkestrasi Politik Bupati Pelalawan

3

Kontraktor Kampar Akhirnya Terima Pembayaran, Ekonomi Bangkinang Bergairah: Ada yang Langsung Lunasi Utang, Ada yang Belanja Perabot Rumah Tangga

4

Purbaya Ungkap Modus Manipulasi Ekspor Sawit, 200 Pelaku Usaha Dipanggil

5

Angkatan IV Pengurus Kopdes Merah Putih di Kampar Ikuti Pelatihan Peningkatan Kapasitas

6

Pemprov Riau Akan Selidiki Kebijakan PT Trada Merumahkan 18 Karyawan, SF Hariyanto Minta Inspektorat Turun Periksa Tata Haira

7

KADIS KOPERASI KAMPAR DIDUGA TERLIBAT SUAP DI BAWAH MEJA PULUHAN JUTA

8

DLHK Riau Disebut Abai, Perusahaan Diduga Beroperasi Tanpa Amdal

9

Semua Berkas Diangkut, Termasuk Data Pokir DPRD Riau: KPK Fokus Proses Anggaran Proyek Era Abdul Wahid