MENU TUTUP

Capres PDIP Tunggu Megawati

Kamis, 27 Mei 2021 | 09:44:31 WIB
Capres PDIP Tunggu Megawati

GENTAONLINE.COM - Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) DPP PDI Perjuangan, Bambang Wuryanto mengeklaim dirinya diminta Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnputri untuk menyolidkan kader. Ia mengakui memang ada beberapa kader yang dinilai keluar barisan PDIP. 

Ia membantah konflik internal partai berlambang banteng mocong putih itu terkait perebutan calon presiden antara Puan Maharani dan Ganjar Pranowo. "Perintahnya hari ini Ketum hanya satu, solidkan barisan. Gue solidkan bos. Yang berengsek-berengsek gue tarik masuk untuk kita briefing untuk solid. Understand? Oke? Jadi kalau tanya Mbak Puan jangan tanya saya," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (25/5). 

Pria yang akrab disapa Bambang Pacul itu memastikan kader-kader partai PDIP solid. Ia menganggap wajar bila ada kader yang masih keluar barisan. "Jadi itu sangat sepele bukan soal rebutan capres antara Mbak Puan dan Pak Ganjar," kata Bambang. 

Ketua DPD PDIP Jawa Tengah ini juga menegaskan, sampai saat ini belum ada komando yang diperintahkan Ketum PDIP Megawati terkait bakal capres 2024. PDIP memastikan kewenangan penunjukan capres masih hak prerogatif Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, apapun perintah Megawati, seluruh kader bakal tunduk dan melaksanakannya. 

Ia juga menyatakan PDIP tak mempersoalkan keinginan Ganjar untuk menjadi capres. Namun dirinya mengingatkan agar Gubernur Jawa Tengah itu untuk berhati-hati terhadap keinginannya tersebut. Yakni, perlu ada fatsun, etika, dan urutan yang harus diikuti. 

"Jangan kemudian minta elektoral tinggi kemudian kau paksa ketua umum. 'Itu kan persepsi Pak Pacul', iya tapi kan orang paham kita politisi, nah kemudian kok nggak. Maka ketika Mbak Puan rawuh ke Jawa Tengah maka kami mohon maaf lah rapat DPD. Iki piye? Ya sudah dikasih lah peringatan dulu, biar nanti kita ngobrol jangan diundang dulu, just simple as that," tegasnya.

Bambang juga mengungkit kembali proses Ganjar menuju orang nomor satu di Jateng. Menurut Bambang, saat itu elektabilitas Ganjar baru sekitar tiga persen. Selain itu, Ganjar yang ingin mencalonkan diri sebagai calon gubernur dari PDIP hanya memiliki uang terbatas.

PDIP mengeklaim tak menerima uang dari Ganjar tersebut. Bahkan, saat itu, Puan Maharani yang mengajukan diri sebagai panglima komando kemenangan Ganjar di Jateng.

"Mohon maaf saya jelaskan, yang menjadi panglima tempurnya Jawa Tengah, komandan tempurnya Jawa Tengah waktu itu namanya Puan Maharani. Dalam rapat Dewan Pimpinan Pusat partai, Mbak Puan menyatakan, 'Ibu Ketua Umum mohon izin kalau yang ditetapkan gubernur Ganjar biarkan saya menjadi panglima tempurnya di sana'. Itu Mbak Puan ngomong," tutur Bambang.

Sementara, Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto meminta seluruh kader merapatkan barisan agar pihak luar partai tidak bisa memecah kekuatan kader. Hasto menegaskan, partai dengan memberikan hak prerogatif kepada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri untuk menetapkan capres dan cawapres pada Pemilu 2024 nanti. 

Dia melanjutkan, seluruh kader partai harus bekerja dalam semangat kolektivitas ketika capres telah ditentukan oleh ketua umum partai. "Jangan beri peluang siapapun dari luar partai untuk memecah belah kekuatan partai," kata Hasto Kristiyanto.(rep)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Gejolak di Kampar Tokoh Adat Marah, Sekda Dinilai Arogan dan Lecehkan Ninik Mamak

2

FEIS UIN Suska Riau Rayakan Milad ke-20, Dema Sukses Gelar ECOS Fest Penuh Semangat

3

Irwan Saputra Diduga Gelapkan Dana KUR BNI, Kabur ke Malaysia — Publik Desak Penegak Hukum Bergerak, Tagih Janji Presiden Prabowo

4

DPRD Siak Desak Polsek Kandis Tangkap Pimpinan Koperasi Makmur Mandiri Diduga Tipu Ratusan Juta

5

Eks Ketua DPRD Kuansing Muslim Ditahan, Minta Anggota Banggar Lain Ikut Diproses

6

Proyek Turap di Jalan Lintas Bangkinang–Pekanbaru Diduga Siluman, Masyarakat Desak Pemerintah Usut

7

Warga Gunung Mulya Desak Kejati Riau Panggil PT Adi Mulya Agrolestari yang Diduga Tak Bayar Hak Warga

8

Aksi Berdarah di Depan Kanwil BPN Riau, Massa Desak Presiden Prabowo Copot Pejabat dan Usut Mafia Tanah

9

Diduga Pungli, Pengurus DEMA Universitas dan Fakultas di UIN Suska Riau Keluhkan Pungutan Sewa Lapak Tenda Rp. 50 - 150 Ribu per Hari