MENU TUTUP

Nadiem: Ortu dan Guru Masih Bingung Konsep Merdeka Belajar

Jumat, 25 Juni 2021 | 09:26:34 WIB
Nadiem: Ortu dan Guru Masih Bingung Konsep Merdeka Belajar

GENTAONLINE.COM -- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim mengatakan masih sering menemui guru dan orang tua kebingungan mengartikan Merdeka Belajar.

Merdeka Belajar merupakan pendekatan pendidikan yang diusung Nadiem sejak pertama menjabat menteri. Seluruh kebijakan yang dibuat dalam dua tahun ke belakang pun hampir selalu bertujuan mewujudkan Merdeka Belajar.

"Sebenarnya sampai hari ini saya cukup sering mendengar kebingungan di antara para orang tua dan guru tentang esensi Merdeka Belajar," katanya dalam acara yang disiarkan melalui Youtube Kemendikbud RI, Kamis (24/6).

"Ada yang mengira kemerdekaan di sini berarti kebebasan untuk melakukan apapun. Bebas mau belajar atau tidak, bebas mau mengerjakan tugas atau tidak," lanjutnya.

Nadiem menegaskan, esensi Merdeka Belajar yang dimaksud bukan seperti itu. Ia menjelaskan kemerdekaan belajar artinya memberikan keleluasaan bagi siswa untuk memilih pelajaran sesuai minat mereka.

"Perkenankan saya memberikan satu contoh. Misalnya di satu keluarga ada dua orang anak, satu anak tertarik dengan sastra dan seni, sedangkan saudaranya tertarik dengan teknologi dan komputer," tutur Nadiem.

"Kita sebagai orang tua tentu tidak bisa memaksakan anak kita yang menyukai seni untuk belajar secara mendalam. Dan sebaliknya, menurut saya setiap anak pada dasarnya punya rasa ingin tahu, punya keinginan untuk belajar. Jadi tidak ada anak pemalas atau tidak bisa," tambah dia.

Nadiem mengatakan dalam kasus seperti ini Merdeka Belajar bisa dijadikan solusi, di mana kebijakan dirancang berdasarkan keinginan dan memprioritaskan kebutuhan siswa.

Sebagai cara mengimplementasikan hal ini, Nadiem meminta guru di sekolah merancang metode pembelajaran berbasis proyek untuk memacu kreativitas siswa.

Sementara mahasiswa didorong untuk memanfaatkan hak belajar di luar kampus yang dia sediakan melalui program Kampus Merdeka. Ia meminta mahasiswa aktif magang di industri, melakukan pertukaran pelajar, atau mengajar di sekolah di daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar).(cnn)

 
Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Dugaan Pengalihan 723 Hektare Lahan Warga di Kampar, Kades Disebut Terlibat

2

Diduga Bermain di Balik Layar, Dugaan Orkestrasi Politik Bupati Pelalawan

3

Kontraktor Kampar Akhirnya Terima Pembayaran, Ekonomi Bangkinang Bergairah: Ada yang Langsung Lunasi Utang, Ada yang Belanja Perabot Rumah Tangga

4

Purbaya Ungkap Modus Manipulasi Ekspor Sawit, 200 Pelaku Usaha Dipanggil

5

Angkatan IV Pengurus Kopdes Merah Putih di Kampar Ikuti Pelatihan Peningkatan Kapasitas

6

Pemprov Riau Akan Selidiki Kebijakan PT Trada Merumahkan 18 Karyawan, SF Hariyanto Minta Inspektorat Turun Periksa Tata Haira

7

KADIS KOPERASI KAMPAR DIDUGA TERLIBAT SUAP DI BAWAH MEJA PULUHAN JUTA

8

DLHK Riau Disebut Abai, Perusahaan Diduga Beroperasi Tanpa Amdal

9

Semua Berkas Diangkut, Termasuk Data Pokir DPRD Riau: KPK Fokus Proses Anggaran Proyek Era Abdul Wahid