MENU TUTUP

Pernyataan Jokowi Mengherankan, Bagaimana Kalau Ada yang Usul Ganti Khilafah?

Senin, 07 Maret 2022 | 08:31:11 WIB
Pernyataan Jokowi Mengherankan, Bagaimana Kalau Ada yang Usul Ganti Khilafah?

GENTAONLINE.COM - Pernyataan bersayap dari Presiden Joko Widodo dalam menanggapi usulan penundaan Pemilu 2024 terus menuai kontroversi.


Presiden Jokowi memang menegaskan bahwa dirinya patuh pada konstitusi. Tapi, di satu sisi turut menekankan bahwa usulan penundaan pemilu bagian dari demokrasi.

“Mengherankan penjelasan yang disampaikan presiden. Usul tunda pemilu dan perpanjangan jabatan presiden disebut bagian dari demokrasi,” ujar Deputi Balitbang DPP Partai Demokrat Syahrial Nasution lewat akun Twitter pribadinya, Sabtu (5/3).


Disebut mengherankan lantaran usulan itu jelas akan menabrak konstitusi jika dijalankan. Sebab, penundaan pemilu akan membuat masa jabatan presiden di perpanjang. Sementara UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 hanya tertulis bahwa presiden menjabat 2 kali 5 tahun. Tidak ada pasal yang mengatur tentang  perpanjangan masa jabatan presiden

Syahrial Nasution lantas membandingkan dengan usulan yang nilainya sama dan telah mendapat penolakan bahkan pelarangan dari pemerintah. Seperti usul untuk mengganti pemerintahan dengan sistem khilafah.

“Bagaimana dengan orang yang usul supaya sistem pemerintahan diganti khilafah, federal atau komunis? Kalau dikonstitusional boleh?” tutupnya.(rml)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Dugaan Pengalihan 723 Hektare Lahan Warga di Kampar, Kades Disebut Terlibat

2

Diduga Bermain di Balik Layar, Dugaan Orkestrasi Politik Bupati Pelalawan

3

Kontraktor Kampar Akhirnya Terima Pembayaran, Ekonomi Bangkinang Bergairah: Ada yang Langsung Lunasi Utang, Ada yang Belanja Perabot Rumah Tangga

4

Purbaya Ungkap Modus Manipulasi Ekspor Sawit, 200 Pelaku Usaha Dipanggil

5

Angkatan IV Pengurus Kopdes Merah Putih di Kampar Ikuti Pelatihan Peningkatan Kapasitas

6

Pemprov Riau Akan Selidiki Kebijakan PT Trada Merumahkan 18 Karyawan, SF Hariyanto Minta Inspektorat Turun Periksa Tata Haira

7

KADIS KOPERASI KAMPAR DIDUGA TERLIBAT SUAP DI BAWAH MEJA PULUHAN JUTA

8

DLHK Riau Disebut Abai, Perusahaan Diduga Beroperasi Tanpa Amdal

9

Semua Berkas Diangkut, Termasuk Data Pokir DPRD Riau: KPK Fokus Proses Anggaran Proyek Era Abdul Wahid