MENU TUTUP

Kapolri Sedang Kumpulkan Puzzel Fakta Pembunuhan Brigadir J

Sabtu, 27 Agustus 2022 | 10:09:54 WIB
Kapolri Sedang Kumpulkan Puzzel Fakta Pembunuhan Brigadir J

GENTAONLINE.COM - Anggota Komisi III DPR, Nasir Djamil melihat, dalam penanganan kasus Irjen Ferdy Sambo, Kapolri Listyo Sigit Prabowo, ada dua langkah yang sudah dilakukannya, yaitu penegakan hukum dan kode etik. Kapolri masih mengumpulkan puzzel-puzzel atas fakta kasus pembunuhan Brigadir Yoshua atau Brigadir J.

Menurut Nasir, kepolisian dalam bekerja didasarkan atas dasar fakta. Bukan berdasar selera, keinginan, atau perasaan orang orang banyak.  “Hari ini Kapolri sedang mengumpulkan puzzel dari fakta-fakta tersebut,” ungkap Nasir, Sabtu (27/8/2022).

Politikus PKS ini melihat sudah ada dua langkah yang dilakukan Kapolri, yaitu penegakan hukum dan kode etik. “Kapolri kita minta juga memberi keadilan pada anggota Polri,” kata Nasir.

Dijelaskannya, dalam kasus pembunuhan Brigader Yoshua, ada anggota yang menghalang-halangi penyelidikan maupun membantu sehingga peristiwa pembunuhan tersebut terjadi. "Mereka kan ada deliknya juga, dengan melihat kualitas dan kuantitas keterlibatannya,” papar Nasir.

Namun juga harus melihat keterlibatan mereka karena faktor terpaksa perintah komandan atau dengan kesadaran. Masalah ini harus diperiksa dengan baik. “Ada lebih dari 50 yang sudah diperiksa. Mereka yang dinonaktifkan juga sudah banyak,” kata dia.

Kasus Irjen Sambo, menurut Nasir, merupakan ujian bagi Kapolri.  Bagi Nasir, kalau disebut orang dekat, maka yang paling dekat dengannya adalah Polri sebagai insitusi, bukan personal. “Dia pemimpin institusi kepolisian, kalau tidak ada Polri, bagaimana dia jadi kepala. Dia lebih dekat dengan institusi dibanding orang-orang yang dianggap publik dekat dengannya,” ungkap anggota DPR dapil Aceh ini.

Munculnya isu-isu seperti konsorsium 303, isu ditemukannya uang dolar, menurut Nasir, merupakan kebisingan-kebisingan yang tidak jelas sumbernya. “Ini membuat itu menjadi tidak fokus. Tidak tahu apa maksud menyebarkan isu-isu itu ke publik lewat media sosial,” kata Nasir.

Isu-isu ini bisa mengganggu konsentrasi Kapolri. “Atau isu-isu ini bisa saja sengaja untuk mengalihkan opini,” kata dia.

Presiden Jokowi melalui Menko Polhukam Mahfud MD, kata Nasir, harus terus memastikan agar proses hukum ini bisa memberi keadilan bagi publik. “Keadilan dan kepercayaan publik harus dijaga Menko Pulhukam sebagai pembantu presiden,” ungkap Nasir.(rep)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Warga Kandis Desak Polisi Usut Dugaan Penipuan oleh Pimpinan Koperasi Makmur Mandiri

2
Galian C di Kampar

Dugaan Terima UPETI dari Pengusaha Galian C di Desa Balam Jaya.

3

Alumni Menwa Ucapkan Selamat, Syahrial Abdi Resmi Jabat Sekdaprov Riau

4

Banyak Pedagang Nakal, Wisatawan di Pekanbaru Keluhkan Harga Durian Tak Wajar

5
Galian C Ilegal di Kampar

Mengantongi Izin Operasional Tapi Tidak Memiliki Lahan. Daerah Aliran Sungai Di Jadikan lahan Tambang.

6
Wartawan Bodrex

Borok Oknum Wartawati Terbongkar: Cici Sri Imelda Diduga Dalang Hoaks, Pemerasan, dan Melakukan Pencemaran Nama Baik Oknum TNI

7
Galian C Ilegal di Kampar

APH TUTUP MATA, GALIAN C ILEGAL ADALAH BENALU YANG MENGENYANGKAN

8

Pemerintah Desa Pangkalan Baru Serahkan Piala Kades Cup IV Tahun 2025

9

Peringatan Hari Jadi Koppsa-M Berlangsung Sukses dan Penuh Kemeriahan