Menyatukan Desa, Membentuk Koperasi Rakorda Desa Bersatu di Riau Membidik Percepatan Ekonomi Perdesaan

Pekanbaru — Di tengah semangat mendorong kemandirian ekonomi desa, Dewan Pengurus Pusat (DPP) Desa Bersatu akan menggelar Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) percepatan pembentukan Koperasi Desa Merah Putih di Provinsi Riau.

Kegiatan yang dijadwalkan berlangsung Rabu, 30 April 2025 ini, mengusung target besar: mengonsolidasikan ribuan desa di Riau untuk membentuk koperasi berbasis desa, seperti diamanatkan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025.
Sekitar 1.591 Kepala Desa, 2.000 Perangkat Desa dan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), serta 90 pimpinan organisasi desa akan berkumpul di Pekanbaru. Mereka bukan sekadar rapat biasa. Rakorda ini adalah bagian dari peta jalan menuju peresmian gerakan nasional Koperasi Desa Merah Putih yang akan diluncurkan Presiden pada 12 Juli 2025.
Desa Bersatu — payung organisasi baru hasil Kongres Desa Indonesia 2024 yang mempersatukan delapan organisasi desa nasional — menjadi motor penggerak kegiatan ini. Di antara organisasi itu adalah APDESI, AKSI, ABPEDNAS, PABPDSI, PPDI, Parade Nusantara, dan Kompakdesi, yang selama lebih dari satu dekade aktif dalam isu-isu pembangunan desa.
Dalam agenda Rakorda nanti, Menteri Kabinet Indonesia Maju dijadwalkan memberikan pengarahan khusus, disusul sambutan Gubernur Riau kepada para Kepala Desa. Tidak hanya itu, penghargaan akan diberikan kepada desa-desa pelopor yang telah melaksanakan Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) sebagai landasan pembentukan koperasi. Kegiatan ditutup dengan peletakan batu pertama pembangunan kantor sekaligus gudang koperasi desa.
Ketua Umum Desa Bersatu, Muhammad Asri Anas, menegaskan Rakorda ini bukan sekadar acara seremonial. Ia menilai koperasi desa adalah jawaban atas tantangan ketahanan ekonomi nasional dari akar rumput.
“Desa harus menjadi kekuatan. Melalui koperasi, kita bangun kemandirian ekonomi, kita rebut kembali kedaulatan ekonomi dari desa,” ujar Asri Anas dalam pernyataannya.
Rakorda Riau menjadi salah satu langkah penting menuju cita-cita besar: membangun lebih dari 74.000 koperasi desa di seluruh penjuru Nusantara. Agenda ini pun mengundang perhatian sejumlah kementerian, mulai dari Menteri Koordinator Bidang Pangan, Menteri Dalam Negeri, Menteri Desa, hingga Menteri Koperasi.
DPP Desa Bersatu berharap, Rakorda di Riau dapat menjadi contoh sukses bagi provinsi-provinsi lain, mempercepat lahirnya koperasi-koperasi yang menjadi mesin pertumbuhan ekonomi baru dari desa.
"Koperasi bukan hanya alat ekonomi. Ia juga menjadi alat perjuangan desa menuju kedaulatan," kata Asri Anas. (edi)