Sejumlah Kades dan Camat di Kecamatan Tambang Diterpa Isu Copot dan Mutasi, Diduga Ada Intervensi Politik

Tambang – Situasi tidak nyaman tengah dirasakan sejumlah camat, kepala desa dan perangkat desa di Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar. Mereka diterpa isu mutasi dan pencopotan dari jabatan, yang diduga kuat dilatarbelakangi oleh faktor politik Pilkada Kampar 2024 lalu.
Isu ini mencuat setelah adanya dugaan intervensi dari seorang oknum bernama Dt. Dullah, warga Tambang, yang mengaku sebagai bagian dari tim sukses pasangan Ahmad Yuzar–Misharti. Menurut informasi yang diterima media ini dari salah satu kepala desa, tekanan agar bersikap loyal terhadap pihak tertentu semakin intens.
“Semua kepala desa di Tambang diminta bersikap baik kepada beliau. Kalau tidak, katanya kami bisa dicopot dan dana desa kami akan diperiksa oleh Inspektorat,” kata salah seorang kades yang enggan disebutkan namanya.
Yang mengkhawatirkan, pernyataan mengenai ancaman pencopotan ini juga diperkuat dalam wawancara investigatif media dengan Dt. Dullah beberapa waktu lalu. Dalam wawancara itu, Dt. Dullah secara terang menyampaikan keinginannya agar kepala desa yang tidak mendukung Yuzar pada Pilkada lalu segera dicopot dari jabatannya.
“Kades-kades yang tidak berpihak ke Yuzar saat Pilkada kemarin harus kita copot. Untuk alasan, nanti kita buat saja soal dana desa. Kita suruh Inspektorat turun ke desa,” ujar Dt. Dullah dalam wawancara investigasi Genta.
Tak hanya kepala desa, Camat Tambang dan bahkan camat di kecamatan lain juga disebut-sebut akan menjadi target tekanan.
“Itu camat Kampar Utara juga, ibuk itu bukan dari pihak kita ada bukti screenshoot percakapan dukung Yusri. Nanti kita sampaikan ke Bupati agar dicopot juga,” kata Dt. Dullah.
Kondisi ini membuat para kepala desa dan aparat kecamatan merasa tidak nyaman dan tertekan dalam menjalankan tugas pelayanan kepada masyarakat. Mereka berharap agar Bupati Kampar tidak membiarkan praktik-praktik intervensi seperti ini merusak tatanan pemerintahan desa.
“Mohon kepada Bupati Kampar agar mengendalikan tim suksesnya. Kami ingin bekerja tenang dan fokus untuk masyarakat, bukan diintimidasi karena urusan Pilkada yang sudah lewat,” kata sumber yang sama.
Sampai berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari Pemerintah Kabupaten Kampar terkait pernyataan dan dugaan intervensi yang terjadi. (*)