Diduga 'selingkuh' dan banyak masalah, Dedi Sambudi dicopot dari jabatan sekda kuansing

KUANSING-Secara mengejutkan Bupati Kuansing Suhardiman Amby melantik Dedi Sambudi menjadi Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kuansing menggantikan Asnul.
Asnul dipastikan nonjob karena tidak ikut dilantik. Tentunya jabatan Dedi Sambudi ini turun dari sebelumnya. Karena Dedi Sambudi sebelumnya merupakan Sekda Kuansing.
Acara pelantikan sejumlah pejabat eselon II dan III digelar di Multimedia Kantor Bupati Kuansing, Rabu, 20 Maret 2024.
Ada sekitar 27 orang pejabat yang dilantik oleh Bupati Kuansing. Selain ada yang bertahan menjadi Kepala OPD, ada juga yang bergeser dan pindah menempati jabatan lain.
Untuk mengisi jabatan Sekda Kuansing yang dipastikan kosong, Bupati Suhardiman Amby akan menunjuk Pelaksana harian (Plh). "Untuk sementara Sekda akan kita tunjuk Plh (pelaksana harian)," katanya.
Dedi Sambudi juga tercatat terlibat sejumlah kasus dugaan korupsi dimasa menjabat Kadiskes di Kampar.
"Bupati minta dia fokus menyelasaikan masalahnya di APH" kata sumber yang tak mau namanya ditulis.
Dedi juga tercatat gagal beberapa kali mengesahkan APBD Kuansing.
"Beliau tak bisa kerja, sebagai komandan TAPD beliau gagal berkali kali menuntaskan APBD Kuansing, susah dihubungi dan jarang masuk kantor" katanya.
Dedi juga tercatat terciduk melakukan manuver, membelot berkhianat ke Bupati yang sudah mengangkatnya.
"Bebarapa kali tertangkap kamera bertemu dengan Adam, banyak data dan informasi Bupati Kuansing bocor ke lawan politik" tutupnya.
Kerab bikin gaduh
Dekat dengan wanita, spekulasi Dedi Sambudi diduga selingkuh juga pernah mencuat, pernah dekat dengan seorang honorer di Kuansing bernama Indah Dwiyana.
Ia tercatat sebagai salah satu tenaga honorer di Bagian Umum Sekretariat Daerah Kuantan Singingi (Setda Kuansing). Tetapi, sosok Indah tidak pernah terlihat masuk kantor, meski ia menerima gaji sebesar Rp1.250.000 setiap bulan.
Karena tidak pernah ngantor, orang-orang yang penasaran dengan sosoknya hanya mampu mengimajinasikan dirinya. Apakah Indah cantik? Tinggi semampai denga body aduhai? Begitulah kira-kira masyarakat di Kuansing, khususnya lingkungan kantor Pemkab Kuansing membayangkan sosok Indah yang "siluman" dan misterius.
Nama Indah menjadi pusat perhatian ketika Kasubag Rumah Tangga Setda Kuansing Selfi Keswita, mempertanyakan nama Indah yang terdapat di daftar honorer yang diajukan oleh Sekda Kuansing.
Sekda Dedi Sambudi disebut-sebut meminta nama Indah diusulkan agar gajinya dinaikan menjadi Rp2,4 juta. Masalahnya, honorer tersebut tidak pernah masuk kantor. Karena khawatir menjadi temuan dibelakang hari, dirinya pun memutuskan membukanya ke ruang publik.
Berdasarkan keterangan dari kasubag rumah tangga kepada sejumlah wartawan, honorer bersangkutan sudah terdaftar sebagai tenaga honor di bagian umum, sebelum dirinya menjabat Kasubag Rumah Tangga Setda Kuansing setahun lalu.
Kejanggalan kembali mencuat ketika nama honorer tersebut kembali diusulkan oleh Sekda Dedi untuk menjadi tenaga honorer, dan gajinya pun dinaikan.
"Emangnya yang bersangkutan itu apanya pak Sekda," tanya Selfi Keswita, baru-baru ini.
Tetapi Kabag Umum Setda Kuansing, Febri Mahmud membantah kalau Indah adalah honorer "siluman". Indah adalah ajudan istri sekda, karena itu ia mengikuti perjalanan istri sekda.
"Sebenarnya tidak ada honorer siluman, honorer itu kan ada penugasan sebagai ajudan, ada juga pendamping ibu bupati, pendamping ibu sekda. Honorer yang dimaksud itu kan pendamping ibu sekda. Selama ini dia bertugas sebagai ajudan ibu (Istri Sekda). Karena dia mendampingi ibu, tentu dia tidak ngantor. Makanya jarang kelihatan. Kalau yang bersangkutan ajudan sekda tentu dia ngantor. Kalau dia ajudan buk sekda tentu dia mengikuti ibuk Sekda," kata Febri Jumat (17/03/23) lalu.
(*)