Mengenal Lebih Dekat Rahmat Pantun, Sang Motivator Pemuda yang Hobi Berpantun

RIAU, Sabtu, 28 Desember 2024 – Muhammad Sarbaini, yang lebih dikenal dengan nama Rahmat Pantun, adalah sosok pemuda inspiratif asal Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau. Dikenal sebagai motivator, pemantun, dan pelestari budaya, perjalanan hidup Rahmat penuh dengan tantangan sebelum akhirnya meraih berbagai penghargaan di tingkat nasional dan daerah.
Sosok Multi Talenta. Rahmat Pantun dikenal sebagai pribadi yang ramah, visioner, religius, humanis, dan humoris. Sosoknya diterima baik oleh berbagai kalangan, mulai dari birokrat, teknokrat, akademisi, hingga masyarakat umum. Ia dikenal mampu membangun relasi dengan banyak pihak.
“Rahmat adalah contoh pemuda yang berhasil menjaga tradisi Melayu. Tidak hanya berbakat, tetapi ia juga memiliki semangat besar untuk melestarikan seni budaya,” ujar salah seorang rekan senimannya.
Berawal dari hobi menulis pantun, puisi, dan seni lainnya, Rahmat sukses mengukir berbagai prestasi, di antaranya:
Finalis Pemantun Termuda Tingkat Nasional dalam "Pantun Mutiara Budaya Indonesia" (2020, masuk 10 besar di Batam).
Juara 1 Penulis Pantun Terbaik oleh Komunitas Pena Indonesia, dengan karya yang telah dibukukan.
Juara 2 Lomba Cipta Pantun oleh Rumah Seni Sastra Indonesia.
Juara 3 Bebalas Pantun Tingkat Kabupaten Rokan Hilir bersama Bupati Rokan Hilir.
Penulis Buku Anak Burung Meraih Mimpi, kumpulan pantun dan puisi karya sendiri.
Peserta Festival Pantun Nusantara (2024, Jakarta).
Selain itu, Rahmat aktif mengikuti pelatihan, workshop seni budaya, UMKM, wisata, dan kepemudaan di berbagai daerah seperti Pekanbaru, Padang, dan Batam.
Lembaga Tepak Sirih dan UMKM Dodol Ketan Ayam Putih Pungguk
Rahmat Pantun mendirikan Lembaga Tepak Sirih, yang bergerak dalam pelestarian seni budaya di Rokan Hilir. Selain itu, ia sukses mengelola UMKM berbasis tradisional, Dodol Ketan Ayam Putih Pungguk, buatan ibunya yang kini dikenal luas dan telah mengantongi izin usaha.
“Ini bukan perkara mudah jika tidak dilandasi keikhlasan. Banyak perjalanan yang harus ditempuh untuk memperkenalkan budaya hingga ke tingkat nasional, sering kali dengan biaya pribadi,” ungkap Rahmat.
Menjaga Tradisi dari Keluarga. Kecintaan Rahmat terhadap seni pantun tidak lepas dari pengaruh keluarga, terutama almarhum neneknya, Nenek Omas, yang sering berpantun dalam kehidupan sehari-hari.
“Hanya sekadar menjaga tradisi dan budaya supaya tidak mati tergerus zaman,” ucap Rahmat penuh haru.
Pesan dan Filosofi Hidup. Rahmat Pantun memiliki filosofi hidup yang ia pegang teguh:
"Jangan pernah takut jatuh sebelum melangkah, jangan pernah takut kalah sebelum mencoba, karena kesuksesan adalah milik orang-orang yang senantiasa berdoa dan berusaha."
Dengan visi hidup bekerja sebagai ibadah dan bermanfaat bagi sesama, Rahmat Pantun terus menjadi inspirasi bagi generasi muda, khususnya dalam menjaga dan melestarikan seni budaya Melayu.
Profil Singkat Rahmat Pantun
Nama Lengkap: Muhammad Sarbaini
Nama Panggilan: Rahmat Pantun
Tempat, Tanggal Lahir: Tanah Putih, Tanjung Melawan, 5 November 1991
Alamat: Kepenghuluan Batu Hampar, Tanah Putih Tanjung Melawan, Kabupaten Rokan Hilir, Riau
Pendidikan Terakhir: SMA
Orang Tua: Basri (Ayah) dan Faridawani (Ibu)
Pekerjaan: Satpam, Wartawan, Penggiat Seni Budaya, Owner UMKM Dodol Ketan Ayam Putih Pungguk.
Rahmat Pantun adalah contoh nyata pemuda yang berhasil mengangkat tradisi lokal ke tingkat nasional, membuktikan bahwa seni dan budaya Melayu tetap relevan di tengah tantangan modernisasi. (*)