MENU TUTUP

Ratusan Mahasiswa 3 Kampus di Pekanbaru Tuntut Jokowi Mundur

Sabtu, 15 September 2018 | 02:24:37 WIB
Ratusan Mahasiswa 3 Kampus di Pekanbaru Tuntut Jokowi Mundur

GENTAONLINE.COM-Ratusan mahasiswa dari Universitas Abdurrab dan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Universitas Muhammadiyah Riau (UMRI), kembali menggelar aksi didepan Gedung DPRD Riau, dalam rangka menuntut Presiden RI Joko Widodo bertanggung jawab atas melemahnya nilai rupiah terhadap dollar. Menggelar aksi diwaktu yang sama, Gedung DPRD Riau pun dikepung, dikedua sisi gerbang akses masuk dan akses keluarnya.

Pantauan dilapangan, Meski dikabarkan bahwa gedung rakyat tersebut tengah dalam keadaan kosong alias tidak sedang dihadiri oleh seorang anggota dewan pun, namun kedua massa tetap berteguh dan menyampaikan tuntutannya dikawal puluhan aparat keamanan kepolisian dan Brimob pun tampak berjaga dengan persenjataan lengkap.

Dimulai sejak pukul 15.00 WIB, adapun tuntutan dari massa aksi IMM dan UMRI, yang terlihat dibagian gerbang akses masuk adalah menstabilkan kembali rupiah yang dikhawatirkan akan mencekik masyarakat miskin lebih erat, tidak mengekang demokrasi dengan membatasi penyampaian aspirasi yang dilakukan oleh masyarakat, dan menekan impor serta meningkatkan Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM) didalam negeri.

Pernyataan sikap IMM dan UMRI, akhirnya diterima oleh Sekretaris DPRD Riau, Kaharuddin. Massa tersebut pun membubarkan diri lebih dahulu, sambil melewati massa aksi Universitas Abdurab dan sempat 'bertegur sapa' sebagai kawan seperjuangan.

Sementara itu, massa aksi mahasiswa Abdurrab yang memiliki tuntutan lebih banyak, memaksa untuk dapat memasuki gedung DPRD Riau. 14 mahasiswa perwakilan massa ini akhirnya diterima oleh Kabag Umum DPRD Riau, Khuzairi di ruangan salah satu wakil ketua DPRD Riau, untuk berdiskusi dan menyampaikan aspirasinya secara resmi.

9 tuntutan Universitas Abdurrab, secara garis besar juga diantaranya segera mengantisipasi kenaikan dollar agar produk - produk kebutuhan masyarakat tetap stabil, mendesak pemerintah untuk mempermudah peminjaman usaha dengan suku bunga kredit yang rendah, memperluas ekspor dan mengurangi impor, serta mencari kebijakan yang lebih baik untuk lebih mensejahterakan masyarakat, khususnya petani, dan tidak mengekang kebebasan demokrasi masyarakat.

Khuzairi yang dalam hal ini tidak memegang wewenang untuk menyampaikan komentarnya kepada masyarakat, tetap menerima surat pernyataan sikap bermaterai tersebut, dan berjanji memastikan bahwa surat tersebut segera dibaca oleh pimpinan DPRD Riau dan seluruh anggotanya.
"Sifat saya disini, akan menyampaikan surat ini langsung kepada Pimpinan dewan dan anggota untuk dapat ditindaklanjuti oleh mereka," ujarnya dihadapan perwakilan mahasiswa tersebut.

Setelah 14 perwakilannya keluar dari Gedung DPRD Riau, massa terlihat masih melakukan orasi beberapa saat di depan belasan aparat kepolisian yang masih berjaga. Namun, akhirnya membubarkan diri dengan tertib. Kedua aksi berjalan aman tanpa tindakan anarkis baik dari pihak massa maupun aparat pengamanan. (grc)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Gejolak di Kampar Tokoh Adat Marah, Sekda Dinilai Arogan dan Lecehkan Ninik Mamak

2

FEIS UIN Suska Riau Rayakan Milad ke-20, Dema Sukses Gelar ECOS Fest Penuh Semangat

3

Irwan Saputra Diduga Gelapkan Dana KUR BNI, Kabur ke Malaysia — Publik Desak Penegak Hukum Bergerak, Tagih Janji Presiden Prabowo

4

DPRD Siak Desak Polsek Kandis Tangkap Pimpinan Koperasi Makmur Mandiri Diduga Tipu Ratusan Juta

5

Eks Ketua DPRD Kuansing Muslim Ditahan, Minta Anggota Banggar Lain Ikut Diproses

6

Proyek Turap di Jalan Lintas Bangkinang–Pekanbaru Diduga Siluman, Masyarakat Desak Pemerintah Usut

7

Warga Gunung Mulya Desak Kejati Riau Panggil PT Adi Mulya Agrolestari yang Diduga Tak Bayar Hak Warga

8

Aksi Berdarah di Depan Kanwil BPN Riau, Massa Desak Presiden Prabowo Copot Pejabat dan Usut Mafia Tanah

9

Diduga Pungli, Pengurus DEMA Universitas dan Fakultas di UIN Suska Riau Keluhkan Pungutan Sewa Lapak Tenda Rp. 50 - 150 Ribu per Hari