MENU TUTUP

Nadiem: Internet tak Merata Tantangan Terbesar PJJ

Selasa, 25 Mei 2021 | 09:24:41 WIB
Nadiem: Internet tak Merata Tantangan Terbesar PJJ

GENTAONLINE.COM - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim mengungkap akses internet menjadi satu tantangan terbesar bidang pendidikan di masa pandemi Covid-19. Nadiem menjelaskan, akses internet menjadi kendala di tengah upaya menerapkan kebijakan pendidikan yang mengedepankan kualitas, namun tetap memprioritaskan kesehatan dan keselamatan peserta didik. 

"Belum meratanya akses terhadap infrastruktur teknologi dan internet ini menjadi salah satu tantangan terbesar kita dalam melaksanakan pembelajaran jarak jauh," kata Nadiem dalam webinar 'Praktik Baik Kemitraan Pemerintah-Swasta dalam Program Merdeka Belajar', Senin (24/5). 

Karena itu, Nadiem menilai perlunya mencari berbagai jalan ke luar untuk melaksanakan pendidikan selama pandemi, khususnya wilayah yang tidak terkaver akses infrakstruktur teknologi atau internet. Salah satunya, kata Nadiem, melalui kemitraan Pemerintah dengan swasta maupun masyarakat. 

Nadiem menyadari kebijakan dan aturan yang ditetapkan Pemerintah tidak akan bisa mencapai tujuannya tanpa ada dukungan masyarakat di lapangan. "Karenanya, hubungan yang terjalin antara pemerintah dan masyarakat harus saling melengkapi dan menguatkan, dalam hal ini pelaku dunia usaha, swasta juga perlu menyadari perannya sebagai bagian dari masyarakat yamg bertanggung jawab untuk upaya peningkatan kualitas pendidikan," ujar Nadiem.

Ia juga mendorong agar sumbangsih swasta dalam bidang pendidikan tidak hanya sekadar menuntaskan kewajiban CSR, tetapi semestinya bersifat kelanjutan. Nadiem pun menyontohkan salah satu praktik kemitraan antara KemendikbudRistek dengan Danone Indonesia untuk memastikan pembelajaran berkualitas di masa pandemi Covid-19.

Nadiem menjelaskan, melalui kemitraan itu Danone dan KemendikbudRistek mencetak dan mendistribusikan 33 ribu eksemplar modul pembelajaran jarak jauh luring tingkat SD untuk 146 SD di 12 kecamatan di Kabupaten Belu, NTT. "Model pembelajaran tersebut ditujukan untuk pembelajaran di rumah dengan bimbingan dari orang tua, Selain itu, kami mengupayakan program dukungan pendidikan yang berkelanjutan, diwujudkan melalui pemberian materi edukasi peningkatan literasi dan penguatan karakter," kata Nadiem. 

Karena itu, ia berharap kemitraan pemerintah dengan swasta di bidang pendidikan ini terus berlanjut dan meluas di berbagai wilayah. Sebab, kat Nadiem, perjalanan dalam mengembangkan pendidkan di Indonesia masih panjang dan banyak tantangannya. "Saya berharap praktik baik kemitraan pemerintah dan swasta ini dapat menginspirasi untuk kolaborasi yang bermanfaat untuk mendukung merdeka belajar," katanya.(rep)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Warga Kandis Desak Polisi Usut Dugaan Penipuan oleh Pimpinan Koperasi Makmur Mandiri

2
Galian C di Kampar

Dugaan Terima UPETI dari Pengusaha Galian C di Desa Balam Jaya.

3

Alumni Menwa Ucapkan Selamat, Syahrial Abdi Resmi Jabat Sekdaprov Riau

4

Banyak Pedagang Nakal, Wisatawan di Pekanbaru Keluhkan Harga Durian Tak Wajar

5
Galian C Ilegal di Kampar

Mengantongi Izin Operasional Tapi Tidak Memiliki Lahan. Daerah Aliran Sungai Di Jadikan lahan Tambang.

6
Wartawan Bodrex

Borok Oknum Wartawati Terbongkar: Cici Sri Imelda Diduga Dalang Hoaks, Pemerasan, dan Melakukan Pencemaran Nama Baik Oknum TNI

7
Galian C Ilegal di Kampar

APH TUTUP MATA, GALIAN C ILEGAL ADALAH BENALU YANG MENGENYANGKAN

8

Pemerintah Desa Pangkalan Baru Serahkan Piala Kades Cup IV Tahun 2025

9

Peringatan Hari Jadi Koppsa-M Berlangsung Sukses dan Penuh Kemeriahan