MENU TUTUP

Gudang di Jalan Palas Mekar Terbakar, Diduga Jadi Tempat Penimbunan Solar

Jumat, 31 Januari 2025 | 13:16:25 WIB
Gudang di Jalan Palas Mekar Terbakar, Diduga Jadi Tempat Penimbunan Solar

PEKANBARU, GENTAONLINE.CO.ID – Sebuah gudang yang berlokasi di Jalan Palas Mekar, RT 002, RW 019, Kelurahan Sri Meranti, Kecamatan Rumbai, mengalami kebakaran hebat pada Kamis (30/1/2025) dini hari. Kebakaran ini menimbulkan dugaan adanya praktik penimbunan bahan bakar minyak (BBM) jenis solar secara ilegal di lokasi tersebut.

Berdasarkan hasil pemeriksaan awal di tempat kejadian perkara (TKP), petugas menemukan sejumlah barang yang semakin memperkuat indikasi adanya aktivitas ilegal terkait BBM. Di antara barang yang ditemukan adalah dua unit mobil tangki berkapasitas 10.000 liter, dua unit tangki berkapasitas 4.000 liter, serta satu unit colt diesel bak terbuka. Selain itu, kebakaran juga menghanguskan puluhan tangki kecil berbahan plastik putih, kantor gudang, serta mess karyawan. Bahkan, api sempat merembet ke parit di depan gudang akibat adanya minyak yang mengalir ke saluran air.

Kasatreskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bery Juana Putra, mengonfirmasi bahwa pihaknya tengah melakukan penyelidikan mendalam terkait peristiwa ini. Selain mencari tahu penyebab kebakaran, polisi juga menelusuri dugaan aktivitas penimbunan BBM ilegal di gudang tersebut.

"Saat ini kami masih mengumpulkan bukti dan meminta keterangan dari sejumlah saksi. Dugaan sementara, gudang ini memang digunakan untuk menimbun solar secara ilegal, mengingat berbagai barang yang ditemukan di lokasi," ujar Kompol Bery Juana Putra, Kamis (30/1/2025).

Jika terbukti adanya aktivitas penimbunan BBM ilegal, pemilik atau pengelola gudang bisa dijerat dengan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi. Pasal 55 UU tersebut mengancam pelaku yang menyimpan, mengangkut, atau memperdagangkan BBM tanpa izin dengan pidana penjara maksimal 6 tahun dan denda hingga Rp60 miliar.

Selain itu, pelaku juga berpotensi dikenakan Pasal 53 huruf c yang mengatur penyimpanan BBM tanpa izin resmi. Ancaman hukumannya berupa penjara hingga 3 tahun dan denda maksimal Rp30 miliar.

Kasus ini menjadi perhatian serius mengingat risiko besar yang ditimbulkan, baik dari sisi hukum maupun keselamatan masyarakat sekitar. Polisi berjanji akan menindaklanjuti kasus ini hingga tuntas. (Tim)

 

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Dugaan Pengalihan 723 Hektare Lahan Warga di Kampar, Kades Disebut Terlibat

2

Diduga Bermain di Balik Layar, Dugaan Orkestrasi Politik Bupati Pelalawan

3

Kontraktor Kampar Akhirnya Terima Pembayaran, Ekonomi Bangkinang Bergairah: Ada yang Langsung Lunasi Utang, Ada yang Belanja Perabot Rumah Tangga

4

Purbaya Ungkap Modus Manipulasi Ekspor Sawit, 200 Pelaku Usaha Dipanggil

5

Angkatan IV Pengurus Kopdes Merah Putih di Kampar Ikuti Pelatihan Peningkatan Kapasitas

6

Pemprov Riau Akan Selidiki Kebijakan PT Trada Merumahkan 18 Karyawan, SF Hariyanto Minta Inspektorat Turun Periksa Tata Haira

7

KADIS KOPERASI KAMPAR DIDUGA TERLIBAT SUAP DI BAWAH MEJA PULUHAN JUTA

8

DLHK Riau Disebut Abai, Perusahaan Diduga Beroperasi Tanpa Amdal

9

Semua Berkas Diangkut, Termasuk Data Pokir DPRD Riau: KPK Fokus Proses Anggaran Proyek Era Abdul Wahid