OKNUM DIDUGA BERMAIN DI BALIK MCU, RATUSAN MASSA MINAS GERUDUK PINTU GERBANG PHR
.jpg?w=650&q=90)
Siak, 30 April 2025 — Ratusan massa yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Masyarakat Peduli Kecamatan Minas (GPMP-Minas) menggelar aksi demonstrasi besar-besaran di area Gerbang Akses Terpadu (GAT) PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), Rabu (30/04/2025). Aksi ini dipicu oleh dugaan kuat adanya permainan oknum dalam proses Medical Check-Up (MCU) yang merugikan para tenaga kerja lokal.

Dalam aksi yang melibatkan ratusan orang tersebut, massa membawa berbagai spanduk keras bertuliskan kecaman terhadap praktik diskriminatif dalam proses MCU dan ketidakjelasan kebijakan usia pensiun. “Mencari Kerja Sulit, yang Sudah Kerja Dipersulit!!!” adalah salah satu slogan yang menggema di lokasi.

Koordinator Umum aksi, Mulia Hasibuan, menyampaikan bahwa terdapat indikasi kuat praktik manipulatif yang melibatkan oknum tertentu dalam proses MCU yang dijadikan dasar pemutusan kontrak kerja. “Kami curiga ini bukan soal kesehatan, tapi soal permainan untuk memperkaya pihak tertentu. Ini harus diusut,” tegasnya.
Delapan tuntutan utama disampaikan, di antaranya:
Transparansi biaya dan mekanisme MCU, serta pertanggungjawaban medis oleh mitra kerja PHR.
Penghapusan hasil MCU yang diklasifikasikan secara diskriminatif (P1–P7).
Penolakan pemutusan kontrak kerja berdasarkan hasil MCU.
Pemberdayaan fasilitas kesehatan lokal dengan menjadikan RS Tipe-D Minas sebagai rujukan MCU.
Penyesuaian usia pensiun sesuai PP No. 45 Tahun 2015.
Pemulihan hak-hak pekerja yang diberhentikan terkait MCU dan usia.
Kuota khusus tenaga kerja lokal dan penghapusan syarat pengalaman kerja 3 tahun.
Penghapusan biaya pengalihan SIO bagi mitra kerja.
Aksi ini mendapat pengamanan ketat dari Polres Siak dan Kodim 0322/Siak. Kapolres AKBP Eka Ariandy dan Dandim Letkol Arh Riyanto turun langsung ke lapangan. Sejumlah perwakilan dari PHR, Disnakertrans Siak, dan Sekcam Minas turut hadir dalam pertemuan mediasi.
Namun, hasil pertemuan belum memberi kepastian. “Pihak PHR hanya menjanjikan akan menyampaikan tuntutan kami ke manajemen pusat di Jakarta. Ini belum selesai,” ujar Mulia.
Koordinator Lapangan, Amal Duha, menegaskan, “Kalau tidak diindahkan, kami akan datang lebih besar. Kami tidak main-main!”
Aksi ini menandai titik panas hubungan antara masyarakat lokal dan perusahaan migas raksasa. GPMP-Minas mendesak agar aparat hukum dan Kementerian Tenaga Kerja segera turun tangan menyelidiki dugaan permainan oknum dalam tubuh PHR dan mitra kerjanya. (lelek)