MENU TUTUP

Asia Heritage disanksi karena langgar prokes

Kamis, 20 Mei 2021 | 11:16:59 WIB
Asia Heritage disanksi karena langgar prokes

GENTAONLINE.COM - Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbarumemberikan sanksi kepada pengelola tempat wisata Asia Heritage pascakerumunan yang ditimbulkannya dua hari setelah Idul Fitri 1442 H. 

Wali Kota Pekanbaru Firdaus MT menilai wisata Asia Heritage beberapa hari lalu diduga dipadati pengunjung sehingga menimbulkan kerumunan yang dikawatirkan menjadi sasaran empuk penularan COVID-19. 

"Melalui Satgas COVID-19 Kota Pekanbaru kami telah memberi sanksi penutupan terhadap objek wisata itu," kata Firdaus MT di Pekanbaru, Kamis. 

Penutupan tempat wisata yang baru seumur jagung berdiri tersebut, dilakukan berdasarkan hasil evaluasi Satgas dan keputusan Forkopimda Kota Pekanbaru.

Seharusnya, imbau Wako, setiap aktifitas masyarakat baik bekerja, wisata, dan sebagainya disiplin pada prokes dan patuhi 5M, yakni menggunakan masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mencegah mobilitas interaksi, ini cara ampuh kita bersama guna memutus mata rantai penularan COVID-19 yang kini masih tinggi di Pekanbaru.

"Penutupan Asia Heritage diberlakukan sampai kesiapan mereka sebagai pengelola mau menerapkan protokol kesehatan 5 M," kata dia. 

Ia menilai pengelola telah melanggar dan tidak menerapkan protokol kesehatan di tempat usaha mereka. Padahal dalam aturan dari Pemko sebelumnya, pelaku usaha hiburan dan wisata dapat beroperasi dengan kapasitas maksimal pengunjung 50 persen dari kapasitas awal. 

"Namun yang kami temukan di Asia Heritage jumlah pengunjung melebihi kapasitas 50 persen, sehingga menimbulkan kerumunan, dan juga viral. Tim Satgas mengevaluasi. Maka kami Forkopimda mengambil kebijakan wisata ini ditutup sementara," tukasnya. 

Sebelumnya diberitakan Humas Asia Heritage mengatakan, masyarakat yang berkerumun tersebut bukan berada di dalam kawasan tempat wisata, melainkan di luar.

"Foto yang beredar itu memang benar, tapi itu berada di luar kawasan tempat wisata, jadi tidak di dalam nya. Itu pengunjung yang sedang berjalan kaki di parkiran untuk masuk ke dalam," katanya. 

Kata Kevin, pengunjung Asian Heritage sudah dibatasi 30 persen dari kapasitasnya. Tempat wisata tersebut berkapasitas lebih kurang 16.000, namun pada saat membludak itu, pengunjung di dalam hanya 3.000 orang. 

"Kami juga sudah membatasi pengunjung yang masuk. Pengunjung yang berkerumun sesuai foto yang beredar itu mereka sedang mengantre gilirannya masuk," lanjutnya.(ant)

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Gejolak di Kampar Tokoh Adat Marah, Sekda Dinilai Arogan dan Lecehkan Ninik Mamak

2

FEIS UIN Suska Riau Rayakan Milad ke-20, Dema Sukses Gelar ECOS Fest Penuh Semangat

3

Irwan Saputra Diduga Gelapkan Dana KUR BNI, Kabur ke Malaysia — Publik Desak Penegak Hukum Bergerak, Tagih Janji Presiden Prabowo

4

DPRD Siak Desak Polsek Kandis Tangkap Pimpinan Koperasi Makmur Mandiri Diduga Tipu Ratusan Juta

5

Eks Ketua DPRD Kuansing Muslim Ditahan, Minta Anggota Banggar Lain Ikut Diproses

6

Proyek Turap di Jalan Lintas Bangkinang–Pekanbaru Diduga Siluman, Masyarakat Desak Pemerintah Usut

7

Warga Gunung Mulya Desak Kejati Riau Panggil PT Adi Mulya Agrolestari yang Diduga Tak Bayar Hak Warga

8

Aksi Berdarah di Depan Kanwil BPN Riau, Massa Desak Presiden Prabowo Copot Pejabat dan Usut Mafia Tanah

9

Diduga Pungli, Pengurus DEMA Universitas dan Fakultas di UIN Suska Riau Keluhkan Pungutan Sewa Lapak Tenda Rp. 50 - 150 Ribu per Hari