MENU TUTUP

Soal Manipulasi Perjalanan Dinas, Noviwaldy Jusman Bantah Tudingan Fitra

Kamis, 24 Mei 2018 | 04:39:30 WIB
Soal Manipulasi Perjalanan Dinas, Noviwaldy Jusman Bantah Tudingan Fitra Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman

GENTAONLINE.COM-Tuduhan yang dilayangkan oleh Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) Riau, yang mengatakan DPRD Riau dan Sekretaris dewan (Sekwan) bersekongkol memanipulasi perjalanan dinas dibantah oleh Wakil Ketua DPRD Riau Noviwaldy Jusman. Beliau juga menyayangkan tuduhan itu tidak disertai data dan bukti yang jelas.

"Saya sudah baca laporan tersebut dan memanggil Sekwan, tidak ada saya temui perjalanan dinas fiktif seperti yang dituduhkan. Kita menyayangkan sekali tuduhan ini disampaikan kemasyarakat tanpa bukti dan data yang jelas," sesal Noviwaldy dikutip dari situs goriau.com Kamis (24/5).

Meskipun membenarkan pernyataan Inspektorat Provinsi Riau yang mengatakan adanya temuan BPK tentang penggunaan anggaran perjalanan dinas yang pertama kali terjadi di Riau, namun pernyataan itu juga tidak dijelaskan secara rinci sehingga menimbulkan penafsiran berbeda.
"Mengenai pernyataan kepala Inspektorat itu benar, hanya sayang tidak dirincikannya, inikan bisa menimbulkan penafsiran berbeda," ungkapnya.

"Saya jelaskan ya, temuan BPK itu bukan manipulasi atau perjalanan dinas fiktif, tapi adanya penambahan biaya tiket karena perubahan jadwal keberangkatan. Tapi itu kewenangan Sekwan yang menyediakan tiket, anggota dewan tidak berhak mengatur," imbuh Dewan yang akrab disapa Dedet ini.

Belajar dari kesalahpahaman ini, Dedet menghimbau agar Fitra Riau lebih berhati - hati dan terlebih dahulu melakukan cek data dan bukti terhadap sesuatu yang akan dituduhkannya. Sehingga tidak hanya sekedar menjadi sensasi yang dampaknya tidak bisa diperkirakan.

"Saya tegaskan kepada Fitra, tidak ada perjalan dinas fiktif itu atau persekongkolan DPRD Riau dan Sekwan. Maka mari saling berbenah diri, dalam tugas kita meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat," harapnya.

"Kalau ada keraguan, atau kecurigaan, pertama - tama di cari sejelas - jelasnya bukti dan data yang nyata, sehingga dapat dipertanggungjawabkan atas apa yang dituduhkan," tutup Dedet.

Berita Terkait +
TULIS KOMENTAR +
TERPOPULER +
1

Gejolak di Kampar Tokoh Adat Marah, Sekda Dinilai Arogan dan Lecehkan Ninik Mamak

2

FEIS UIN Suska Riau Rayakan Milad ke-20, Dema Sukses Gelar ECOS Fest Penuh Semangat

3

Irwan Saputra Diduga Gelapkan Dana KUR BNI, Kabur ke Malaysia — Publik Desak Penegak Hukum Bergerak, Tagih Janji Presiden Prabowo

4

DPRD Siak Desak Polsek Kandis Tangkap Pimpinan Koperasi Makmur Mandiri Diduga Tipu Ratusan Juta

5

Eks Ketua DPRD Kuansing Muslim Ditahan, Minta Anggota Banggar Lain Ikut Diproses

6

Proyek Turap di Jalan Lintas Bangkinang–Pekanbaru Diduga Siluman, Masyarakat Desak Pemerintah Usut

7

Warga Gunung Mulya Desak Kejati Riau Panggil PT Adi Mulya Agrolestari yang Diduga Tak Bayar Hak Warga

8

Aksi Berdarah di Depan Kanwil BPN Riau, Massa Desak Presiden Prabowo Copot Pejabat dan Usut Mafia Tanah

9

Diduga Pungli, Pengurus DEMA Universitas dan Fakultas di UIN Suska Riau Keluhkan Pungutan Sewa Lapak Tenda Rp. 50 - 150 Ribu per Hari