Pertama di Indonesia, Pemko Pekanbaru dan BULOG Riau Kepri Teken MoU

GENTAONLINE.COM-Pemerintah Kota (Pemko) Pekanbaru menandatangani surat kerjasama atau Memorandum of Understanding (MoU) dengan Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (Divre) Riau-Kepri, Rabu (6/2).
Kerjasama antara pemerintah daerah dan Bulog yang pertama kali ada di Indonesia ini ditandai dengan penandatanganan yang dilakukan oleh Walikota Pekanbaru Firdaus dan Kepala Bulog Divisi Regional Riau-Kepri Abdul Muis, bertempat di ruang rapat kantor Walikota Pekanbaru.
"Ada tiga sasaran penting dari kerjasama pemerintah kota dan Bulog ini. Yang pertama adalah untuk menjamin ketersediaan pangan di tengah-tengah masyarakat, kedua mengendalikan harga, dan ketiga meminimalisir paktek penimbunan barang oleh oknum yang sejauh ini luput dari pengawasan pemerintah," ujar Walikota Pekanbaru, Firdaus, Rabu (6/2).
Di samping itu, terangnya, kerjasama jejaring antara Bulog dan pemerintah kota juga memberikan keuntungan kepada semua pihak, termasuk masyarakat. "Karena masyarakat akan mendapat jaminan ketersedian barang pokok," tegas Walikota.
Dengan terjaminnya ketersediaan bahan pokok tersebut, sambung walikota, maka harga barang akan terjangkau karena kerjasama jejaring dengan Bulog bisa memutus mata rantai dalam pendistribusian bahan pangan. "Karena mata rantai ini berhubungan dengan harga. Setiap mata rantai mengambil keuntungan. Kalau misal ada 6 mata rantai dari hulu ke hilir dan satu titik mata rantai mengambil keuntungan 5 persen, 6 titik tentu 30 persen, itu jelas membebani masyarakat," ucapnya.
Terakhir, walikota berharap kerjasama pendistribusian bahan pokok ini dapat diikuti kabupaten/kota lainnya khususnya di wilayah Riau. "Kerjasama kita ini merupakan yang pertama di Indonesia. Mudah-mudahan inovasi ini bisa diikuti kabupaten/kota lainnya," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Perum Bulog Riau Kepri Abdul Muis mengatakan MoU ini dilakukan dalam rangka pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui koperasi yang ada di Pekanbaru. Terdiri dari koperasi pegawai, guru dan mesjid.
"Adapun tujuan program ini yaitu untuk menjaga ketersediaan pangan dan stabilisasi harga di tingkat masyarakat," pungkasnya. (rls)